Berita Ponorogo

Balita Stunting di Ponorogo Diberi Susu Kental Manis, Bupati Kang Giri: Bukan Diminumkan Langsung

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (Kang Giri), angkat bicara perihal balita stunting di Ponorogo diberi bantuan susu kental manis.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
dok.ist/humas Pemkab Ponorogo
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. 

SURYA.co.id, PONOROGO - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (Kang Giri), angkat bicara perihal balita stunting di Ponorogo diberi bantuan susu kental manis.

Kasus ini viral setelah di posting pakar nutrisi nasional dr Tan Shoet Yen.

“Memang ada pemberian susu kental manis, tetapi kan bukan diminumkan secara langsung ke balita. Tetapi sebagai campuran puding atau lainnya,” kata Kang Giri, Jumat (10/3/2023).

Dalam penggunaan dana desa, kemungkinan ada miss komunikasi seperti di Desa Bajang, Kecamatan Mlarak.

Menurutnya, bahwa pemberian susu kental manis memang tidak tepat.

Tetapi, dia mengimbau untuk desa tidak boleh takut mengeluarkan anggaran untuk stunting

“Tetapi ya dibelanjakan sesuai dengan standar gizi yang diperuntukkan anak. Di Bajang ini ada 18 dari 100 balita yang terindikasi stunting,” urainya.

Karena ada kasus di Desa Bajang, dia mengaku akan mengundang semua organisasi.

Untuk bicara bagaimana memperbaiki kualitas generasi tak hanya gizinya. 

“Tapi juga akhlaknya juga karakternya juga mentalnya. Maka memang butuh butuh kerja keras yang serentak,” urainya.

Dia mengklarifikasi bahwa Ponorogo sedang gencar-gencarnya mengatasi stunting.

“Termasuk ibu sebelum sebelum hamil sudah kami berikan penyuluhan penyuluhan yang saya pikir itu penting untuk diketahui bersama sama dan ke depan 2023 ini 7 persen stunting harus tercapai. Kami telah berusaha menurunkan angka stunting. 2021 itu angka stunting 20 persen. Untuk 2022 kami berhasil menurunkan 14,2 persen,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa Pemkab Ponorogo bergotong royong serentak termasuk desa, organisasi masyarakat untuk berpikir bagaimana meningkatkan kualitas generasi.

“Maka semua kami libatkan. Bahkan kami mengundang MUI, mengundang NU, mengundang Muhammadiyah untuk bicara konsep bagaimana memperbaiki kualitas generasi penerus,” pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved