Berita Lumajang

Truk Dibatasi Lewat JLT Lumajang, Pelaku Usaha Mengeluh Ekonomi Terdampak

Pembatasan kendaraan di Jalan Lintas Timur (JLT) Lumajang membuat pelaku usaha di sepanjang jalan tersebut was-was.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
erwin wicaksono/surya.co.id
Tukang tambal ban di JLT Lumajang termenung, meratapi sepinya orderan jasanya karena adanya pembatasan kendaraan besar di JLT. 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Pembatasan kendaraan di Jalan Lintas Timur (JLT) Lumajang membuat pelaku usaha di sepanjang jalan tersebut was-was.

Pemilik usaha tambal ban dan warung di JLT Lumajang, Ali, mengaku khawatir pembatasan kendaraan akan membuat pendapatannya menurun.

Pasalnya, konsumen terbanyak toko milik pria asal Tukum tersebut adalah para supir truk besar.

"Pelanggan saya paling banyak memang sopir truk besar. Mereka beristirahat di warung lalu beli untuk bekal di jalan. Jadi sejak 2 hari ini, sejak adanya pemberitahuan larangan itu truk besar sudah sedikit lewat sini," beber Ali.

Keluhan juga disampaikan Sholeh, tukang tambal truk besar di JLT.

Pria asal Wonorejo Lumajang ini mengaku sudah memprediksi pembatasan kendaraan akan mempengaruhi pekerjannya.

Alhasil, ia mengaku sudah ancang-ancang mencari pekerjaan lain selama pembatasan kendaraan besar diberlakukan.

"Sebelum pembatasan saat sedang ramai bisa mencapai 20 truk dalam sehari yang jadi pelanggan. Kini sudah sepi sekali. Seharian ini saja baru ada 5 pelanggan. Nah nanti kalau truk benar-benar gak boleh lewat sini, jadi nganggur kita ini," ungkap Sholeh.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved