Niat Puasa Ayyamul Bidh Hari Ke 1, 2, 3 Lengkap Keutamaan

Berikut bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh hari pertama, kedua dan ketiga pengkap keutamaannya.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Istimewa
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh 

SURYA.CO.ID - Berikut bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh hari pertama, kedua dan ketiga.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah tiga hari setiap pertengahan bulan Qamariyah, tepatnya setiap tanggal 13, 14, 15.

Disebut Puasa Ayyamul Bidh atau Puasa Hari-hari Putih karena pada tiga hari tersebut terjadi Bulan Purnama.

Rasulullah SAW sangat menyukai ibadah Puasa Ayyamul Bidh sehingga beliau jarang meninggalkannya sekalipun sedang melakukan perjalanan jauh.

"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’." (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).

Adapun bacaan Puasa Ayyamil Bidh hari pertama sampai ketiga adalah sama sebagai berikut:

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.” 

Bacaan niat ini juga mulai boleh dilaksanakan sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu zawal, posisi matahari condong ke barat (siang hari).

Namun dengan catatan, belum makan, minum atau apapun yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Pertama, niat diucapkan di dalam hati dan juga dengan lisan.

Kedua, makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan.

Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

Kelima, jika sudah waktu berbuka, menyegerakan berbuka.

Keutaaman Puasa Ayyamul Bidh

Adapun keutamaan mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh adalah seperti puasa sepanjang tahun.

"Barang siapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun)." Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat; "Barang siapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya." Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadis hasan).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved