Kejar Uang Pengganti Korupsi, Kejari Tulungagung Sita Aset Mantan Direktur PDAM Tirta Cahaya Agung

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung tengah mengupayakan untuk menyita aset milik Haryono, terpidana kasus korupsi PDAM Tirta Cahya Agung Tulungagung.

Haryono adalah mantan Direktur Mantan Direktur PDAM Tirta Cahya Agung Tulungagung, melakukan korupsi sambungan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) periode 2016-2018.

Penyitaan aset ini untuk memenuhi putusan uang pengganti sebesar Rp 478 juta.

Menurut Kajari Tulungagung, Ahmad Muchlis, perkara ini sudah diputus Mahkamah Agung pada 23 Desember 2022 lalu.

Maka eksekusi putusan sudah bisa dilakukan satu bulan sejak putusan itu.

“Kami sudah menerima salinan putusan dari MA. Kami masih menyusun untuk melakukan eksekusi uang pengganti,” terang Muchlis, Kamis (9/3/2023).

Lanjutnya, dalam amar putusan MA, Haryono dihukum pidana penjara selama 4 tahun.

Ia juga dijatuhi denda sebesar Rp 200 juta, subsider 2 bulan kurungan jika tidak dibayar.

Selain majelis hakim juga memutuskan uang pengganti sebesar Rp 478 juta.

Sebelumnya Haryono sudah menitipkan uang pengganti sebesar Rp 120 juta.

Dengan demikian uang pengganti masih kurang Rp 358 juta.

Kekurangan uang pengganti ini lah yang akan dikejar lewat sita aset.

“Setelah putusan di PN Tipikor, keluarga menitipkan sertifikat tanah untuk jaminan.  Aset tanah itu yang akan kami sita dan dilelang,” tegas Muchlis.

Berdasarkan sertifikat tanah yang dititipkan ke Kejari Tulungagung, luasnya sekitar 1.400 meter persegi, berlokasi di Desa Waung, Kecamatan Boyolangu.