Berita Kediri

Dua Tahun Menjabat, Kinerja Bupati Mas Dhito Disorot, Singgung Soal Kebudayaan Kediri

Kinerja Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana selama dua tahun menjabat menjadi sorotan publik.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Kinerja Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana selama dua tahun menjabat menjadi sorotan publik.

Bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito tersebut dianggap memiliki peran penting dalam perkembangan kebudayaan Kabupaten Kediri.

Ia bahkan dinilai berhasil membuka lebar kran seni dan budaya Kabupaten Kediri.

Tak sekadar membuka kran, aliran Budaya dan seni dewasa ini juga dinilai mengalir deras dengan berbagai terobosan baru yang dilakukan oleh bupati muda yang sering disapa Mas Dhito itu.

Paling baru, Mas Dhito mengeluarkan Surat Edaran Bupati yang mewajibkan ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk mengenakan pakaian khas Wdihan Kadiri dan Ken Kadiri di Kamis minggu pertama setiap bulannya.

Sebagaimana diketahui pakaian khas itu telah dirilis Mas Dhito setahun lalu saat HUT Kabupaten Kediri ke-1218.

Pakaian tersebut dirilisnya usai melalui proses kajian yang dilakukan oleh kalangan akademisi, arkeolog, desainer dan pembatik, budayawan, maupun tim internal dari Pemkab Kediri.

Pemerhati budaya Kediri, Imam Mubarok berpendapat langkah-langkah yang dilakukan oleh Mas Dhito dalam pengembangan kebudayaan di wilayahnya terbilang cepat dan merata.

"Mas Dhito mampu mengangkat, memberdayakan, dan bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama memajukan kebudayaan di Kediri. Peluang-peluang (kebudayaan) telah di berikan, ruang-ruang di berikan," katanya, Selasa (7/3/2023).

Kelanggengan seni budaya di Bumi Panjalu ini juga tergambar jelas dengan upaya pematenan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) 4 produk budaya asli daerah tersebut.

Produk kebudayaan yang dimaksud adalah Jaranan Jowo, Wayang Krucil, Tiban, serta Tiwul. Dari pematenan itu dipastikan keempatnya menjadi milik Kabupaten Kediri.

Dari bidang purbakala, suami Eriani Annisa Hanindhito itu mendorong percepatan dalam proses ekskavasi Situs Adan-adan, Kecamatan Gurah.

Hasilnya, pihaknya mengambil kebijakan untuk tetap menampilkan beberapa item hasil ekskavasi untuk keperluan edukasi hingga wisata kebudayaan berbasis desa wisata budaya.

Disinyalir situs tersebut luasnya melebihi Candi Borobudur karena terindikasi melintasi 3 desa yakni Desa Adan-Adan, Semanding serta Gayam, Kecamatan Gurah.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved