PRESTASI Mentereng Kompi Zeni TNI Jadi IEC Paling Produktif di Kongo, Kalahkan Cina dan Banglades

Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Kongo menorehkan prestasi yang mentereng. Kompi Zeni TNI kalahkan Cina hingga Banglades.

Puspen TNI
Pasukan perdamaian PBB Kompi Zeni di Kongo dari TNI, Cina, Nepal dan Banglades. Kompi Zeni TNI Jadi IEC Paling Produktif di Kongo. 

SURYA.co.id - Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Kongo menorehkan prestasi yang mentereng.

Kompi Zeni TNI yang dikirim berhasil menjadi kompi paling produktif, mengalahkan Cina dan Banglades.

Melansir dari Puspen TNI, Mission de l'Organisation des Nations Unies pour la stabilisation en République démocratique du Congo (Monusco) memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih, kepada Kompi Zeni (Kizi) TNI Konga XX-S atau Indonesian Engineering Company (IEC) yang telah memberikan dengan menjadi Military Engineering Company (MEC), yang paling produktif dan tidak pernah menolak tugas yang diberikan dalam pelaksanaannya selama enam bulan terakhir, yang  telah melakukan 1 key task, 8 major tasks, dan 42 minor tasks.

Demikian dikatakan Chief Force Engineers (CFE), Lieutnant Colonel Zhang Shiyue saat konferensi BIMEC (Biannual Integrated Military Engineers Conference) yang diselenggarakan oleh MONUSCO di Markas Besar FIB (Force Intervention Brigade) Beni, Republik Demokratik Kongo, Kamis (2/3/2023)

Dalam kesempatan itu, CFE menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada kontingen Indonesia yang sangat produktif melakukan pekerjaan konstruksi, dibandingkan dengan NEC (Nepal) melakukan 1 key task, 6 major tasks, dan 33 minor tasks; sedangkan BEC (Banglades) melakukan 1 key task, 7 major tasks, dan 20 minor tasks; sementara itu CEC (Cina) melakukan 2 key tasks, 4 major tasks, dan 14 minor tasks.

Saat BIMEC berlangsung, Komandan Satgas Kizi TNI Letkol Czi Bambang Santoso menjelaskan kendala yang terjadi selama pekerjaan berlangsung di antaranya cuaca, gangguan milisi ilegal, tidak adanya perlindungan dan pengawalan, serta keterlambatan pengiriman material dan logistik.

“Kami selalu siap melaksanakan tugas apapun seperti yang telah direncanakan untuk IEC, yaitu memperbaiki jalan sejauh 70 km dari Eringeti sampai Komanda, namun kami butuh perlindungan tim escort yang kuat karena wilayah tersebut merupakan daerah berbahaya karena banyaknya milisi yang sering melakukan penyerangan, perampokan, penculikan, dan pembunuhan di wilayah tersebut,” tegas Letkol Czi Bambang Santoso.

Pasukan TNI di Kongo Sukses Besar

Sebelumnya, Para pasukan TNI yang bertugas di Kongo menuai kesuksesan besar, sebanyak tiga gelombang kelompok separatis berangsur-angsur menyerah tanpa perlawanan.

Gelombang pertama, pasukan TNI berhasil menurunkan sembilan separatis.

Lalu tak lama kemudian disusul gelombang kedua, sebanyak tujuh separatis Kongo menyerah kepada pasukan TNI.

Dan terbaru, gelombang ketiga ada 10 orang yang menyerahkan senjata mereka tanpa perlawanan.

Melansir dari Puspen TNI, Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX- D Rapidly Deployable Battalion (RDB)/MONUSCO, berhasil mempelopori penyerahan diri 10 orang milisi kelompok RM Blaize berikut 6 pucuk senjata api jenis AK-47, 6 buah magazen AK-47, 2 unit HT Baofeng, dan 61 butir amunisi Kal 7,62 mm, di Walungu Kongo, Minggu. (15/05/2022).

Diawali dengan informasi dari tim Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) mengenai rencana penyerahan diri dari kelompok RM Blaize, maka Satgas dengan cepat membentuk tim Long Range Patrol (LRP) yang dipimpin oleh Kasipers Mayor Mar Yanuar Felix Batubara didampingi Kasi Cimic Mayor Arh Rahmad Situmorang beserta 35 personel lainnya dan personel LA (Mr. Giom) langsung menuju desa Nyalubemba.

Setelah melewatkan 6 jam perjalanan tim LRP tiba di desa tersebut, kemudian  melakukan prosedur pengamanan awal.

Selanjutnya tim  melaksanakan kegiatan DDR berupa penyerahan diri milisi RM Blaize beserta senjata dan perlengkapannya. Selanjutnya, tim LRP persiapan kembali menuju COB Walungu.

Kegiatan selanjutnya penyerahan senjata kelompok milisi kepada Komandan Satgas TNI Konga XXXIX- D/MONUSCO untuk diserahkan kembali kepada staf MONUSCO dalam hal ini DDR/RR.

Ucapan terima kasih dari Komandan Satgas Kolonel Inf Muhammad Faizal Nasution, S.I.P., kepada seluruh milisi yang menyerahkan diri, serta berharap kepada milisi agar dapat memberikan informasi kepada milisi lainnya untuk kembali bergabung menjadi warga sipil.

Sebelumnya, Satuan tugas Batalyon Gerak Cepat (Satgas BGC) Konga TNI XXXIX-D/Monusco kembali memfasilitasi penyerahan diri kelompok milisi Mai-Mai RUMA pimpinan Mr. Mukungilwa Katiba kepada Disarmament Demobilization Repatriation (DDR) di desa Khasika yang berjarak 68 Km dari Combat Operation Base (COB) Walungu, Kongo, Afrika, Sabtu (14/5/2022).

Penyerahan diri milisi dari kelompok Mai Mai RUMA tersebut merupakan upaya yg terencana dari kegiatan Satgas yang di laksanakan secara bertahap dan terintegrasi.

Sehingga berdampak positif bagi warga dan masyarakat sekitar, sehingga menimbulkan kepercayaan warga desa Khasika terhadap Satgas BGC Konga TNI XXXIX-D/Monusco.

Kelompok milisi yang menyerahkan diri tersebut terdiri dari tujuh orang dengan persenjataan tiga pucuk tombak, satu pucuk senjata AK-47, tiga pucuk senjata Garand, dua buah senjata tajam, dua set jaket loreng milisi, lima butir amunisi, dan perlengkapan pribadi serta jimat tradisional. 

Proses penyerahan diri kelompok Mai-Mai RUMA berawal dari informasi staf DDR pada tanggal 11 Mei 2022.

Kemudian pada tanggal 13 Mei terbentuk tim Long Range Patrol (LRP) dipimpin Dankiban Mayor Czi Muhammad Rofki menuju ke desa Khasika untuk mendalami dan observasi tentang informasi yang diperoleh. 

Setibanya di desa tersebut tim melakukan komunikasi dengan otoritas setempat dibantu dengan DDR dan Language Asistant (LA), selanjutnya tim LRP berusaha meyakinkan kepada milisi melalui LA 

Memastikan dan meyakinkan milisi tersebut. Memerlukan waktu untuk dapat meyakinkan milisi hingga akhirnya keesokan harinya para milisi dapat diyakinkan dan sepakat akan menyerahkan diri dan melucuti senjatanya agar dapat kembali hidup bersama masyarakat.

Kelompok milisi melaksanakan proses DDR secara simbolik di halaman kantor administrasi desa Khasika.

Dengan adanya penyerahan senjata tersebut diharapkan akan menekan angka kriminalitas bersenjata dan ancaman tindak kekerasan terhadap warga sipil di wilayah Area of Responsibility (AoR) Walungu.

Sebelumnya, sembilan pemberontak Kongo juga menyerah tanpa tembakan berkat kerja keras pasukan Batalyon Gerak Cepat TNI yang bertugas di sana.

Melansir dari instagram Puspen TNI, Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) Konga TNI XXXIX-D/Monusco memfasilitasi penyerahan diri kelompok milisi RM Mabala pimpinan Mr Justin Mabala kepada Disarmament Demobilization Repatriation (DDR) di Desa Nyalubemba yang berjarak sekitar 77 Km dari Combat Operation Base (COB) Walungu, Kongo Afrika, Selasa (10/5/2022). 

Milisi RM Mabala yang menyerahkan diri ini terdiri dari sembilan pria,  mereka juga menyerahkan 12 pucuk senjata api jenis AK-47, satu pucuk jenis PKM, 15 magazen AK-47, 607 butir amunisi Cal 7,62 mm dan satu buah senjata tajam. 

Menyerahnya kelompok milisi RM Mabala merupakan hasil kerja keras dibarengi usaha dari seluruh personel Satgas BGC dengan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan secara bertahap dan selalu diintegrasikan dengan UN Staff. 

Proses penyerahan diri milisi RM Mabala ini berawal dari penjemputan oleh 31 personel COB Walungu yang dipimpin Danki A, Mayor Inf Kukuh Prakosa, SAP, didampingi Kasi Cimic, Mayor Arh Rahmad Situmorang ke Desa Nyalubemba. 

Begitu tiba di Desa Nyalubemba (DDR Check Point), tim penjemput lebih dulu melakukan pengintaian udara oleh tim drone.

Hal ini dilakukan guna meyakinkan kondisi dan situasi keamanan di sekitar desa tersebut.

Selanjutnya Danki A dan Kasi Cimic melakukan koordinasi dengan Tim DDR dan CLA untuk menjemput kelompok milisi di tempat persembunyiannya. 

Tim penjemput yang terdiri dari 10 personel di bawah pimpinan Kapten Inf Dicky akhirnya berhasil membawa keluar sembilan pria dari kelompok milisi RM Mabala. 

Setelah dilaksanakan pemeriksaan dan pengecekan di DDR Check Point, seluruh personel dan milisi yang menyerahkan diri berangkat menuju COB Walungu untuk melaksanakan proses DDR.

Setibanya di COB Walungu, Komandan Satgas BGC Konga TNI XXXIX-D/Monusco Kolonel Inf Muhammad Faisal Nasution, S.I.P., menerima seluruh milisi dan senjata yang diserahkan. 

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas penyerahan diri (milisi) beserta senjata, selanjutnya proses akan diteruskan kepada DDR serta berharap kepada milisi yang menyerahkan diri nantinya agar dapat memberikan informas.".

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved