Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
IMBAS Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ahok Kena Sentil Pengamat: Mestinya Cari Tahu Penyebabnya
Komut PT Pertamina, Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, kena imbas insiden Kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Disentil pengamat.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, kena imbas insiden Kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Ahok kena sentil pengamat terkait penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi.
Fahmy meminta PT Pertamina untuk mengungkap penyebab kebakaran depo BBM di Plumpang.
Dan itu termasuk tugas Ahok.
"Ahok sebagai komut dengan gaji besar mestinya cari tahu apa penyebabnya agar tidak keulang kembali.
Sebab, tidak ada pencari fakta apa penyebabnya, bukan salahkan siapa-siapa, tapi untuk mengetahui agar tidak terjadi lagi," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/3/2023).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Ahok Harus Cari Tahu Penyebab Depo Plumpang Terbakar, Pengamat: Jangan Diam Saja'.
Dia menyarankan agar Ahok menunjuk beberapa orang dalam pembentukan tim untuk mencari sebab kebakaran di depo yang menyumbang 20 persen BBM nasional.
"Mestinya Ahok sebagai komisaris utama bisa bergerak bentuk tim independen, tapi Ahok diam saja.
Sangat saya sayangkan," katan Fahmy.
Di sisi lain, dia menambahkan, sisi keamanan pengolahan bahan bakar fosil dan green energy atau energi hijau pada dasarnya sama.
"Secara teknis tidak juga (lebih aman green energy), kalau sistem pengamanan tidak bagus dalam proses pengolahan green energy, tidak beda jauh dengan BBM yang energik fosil.
Karena itu, potensi risiko hampir sama, bedanya itu green energy outputnya energi bersih, tapi kalau terhadap potensi kecelakaan atau kebakaran hampir sama," pungkasnya.
Daftar Korban
Pihak Posko Koramil Koja 1 mencatat, ada 19 orang meninggal dunia akibat peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.
"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penganggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno dikutip dari Tribunnews.com.
Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.
"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terangnya.
Warno mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.
"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujarnya, Sabtu (4/3/2023) malam.
Berikut nama-nama korban tewas.
1. Syaiful Anwar (Laki-laki/21 tahun)
2. Rospita (Perempuan/45 tahun)
3. Iis Ernayati (Perempuan/26 tahun)
4. Ilyas (Laki-laki/4 tahun)
5. Siti Aminah (Perempuan/40 tahun)
6. Hadi (Laki-laki/30 tahun)
7. Rahmad Syukur (Laki-laki/50 tahun)
8. Rohani (Perempuan/40 tahun)
9. Naila (Perempuan/20 tahun)
10. Sumila (Perempuan/75 tahun)
11. Ayub (Laki-laki/45 tahun)
12. Yumiyati (Perempuan/18 tahun)
13. Hardiyansyah (Laki-laki)
14. Evelina (Perempuan/50 tahun)
15. Nursaini (Laki-laki)
16. Ardiansyah (Laki-laki/50 tahun)
17. Seluwidawati (Perempuan)
18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)
19. Syarif Hidayatullah
Perlu diketahui, biaya perawatan korban luka akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan ditanggung oleh pihak Pertamina.
Selain itu, pihak Pertamina juga akan memberikan santunan kematian kepada korban meninggal dari peristiwa kebakaran itu.
"Untuk perawatan (korban luka) kami pastikan (gratis). Kami berikan santunan nanti (ke keluarga korba tewas)," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat ditanyakan di RS Polri, Jakarta, Jumat (4/3/2023).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit tinjau lokasi
Kapolri Listyo bersama Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meninjau lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Dalam kesempatan itu, Kapolri Listyo Sigit mengatakan, kebakaran itu terjadi saat tangki Depo Pertamina melakukan pengisian bahan bakar jenis Pertamax.
Adapun pengisian bahan bakar tersebut berasal dari kilang minyak Balongan.
"Sementara yang bisa kita jelaskan kejadian kemarin, kurang lebih jam 20.00 WIB, sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis Pertamax," kata Listyo kepada wartawan, Sabtu (4/3/2023).
Dalam investigasi tim gabungan, Listyo mengatakan, terdapat gangguan teknis yang menyebabkan kebakaran itu terjadi.
"Kemudian terjadi suatu ganguan teknis yang mengakibatkan tekanan berlebih setelah itu didapati terjadi peristiwa terbakar," ujar diam
Kendati demikian, Listyo belum dapat memastikan sumber awal api tersebut. Sebab, tim gabungan investigasi masih terus melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Nah, tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV," imbuh dia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.