Berita Surabaya

Bursa Efek Indonesia Terus Agresif Kenalkan Emiten Papan Ekonomi Baru Hingga ke Daerah

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus agresif mengenalkan emiten yang masuk dalam Papan Ekonomi Baru.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Senior Executive Vice President-Listing Directorate BEI, Saptono Adi Junarso, saat mempresentasikan Papan Ekonomi Baru pada kegiatan Workshop Wartawan Daerah di Taman Dayu Pasuruan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus agresif mengenalkan emiten yang masuk dalam Papan Ekonomi Baru.

Papan Ekonomi Baru merupakan papan pencatatan yang setara dengan Papan Utama.

"Perusahaan dapat tercatat di Papan Ekonomi Baru jika perusahaan memenuhi ketentuan tercatat di Papan Utama dan memiliki karakteristik khusus yang ditentukan oleh Bursa," kata Saptono Adi Junarso, Senior Executive Vice President-Listing Directorate BEI, saat media workshop di Taman Dayu, Rabu  (1/2/2023).

Saptono mengatakan emiten yang masuk Papan Ekonomi Baru ada tiga, yaitu GoTo (Gojek dan Tokopedia), BELI (Blibli.com), dan BUKA (Bukalapak.com).

Mereka telah memenuhi beberapa persyaratan, yaitu memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial, serta masuk dalam bidang usaha yang ditetapkan oleh Bursa.

“Kita terus lakukan edukasi karena dengan berada di Papan Ekonomi Baru bisa naik kelas. Investor global akan lebih tertarik dibandingkan dengan di Papan Pengembangan dan Akselerasi,” beber Saptono.

Hingga kini, jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa sebanyak 846 perusahaan.

Dari jumlah itu, 43 persen atau 365 perusahaan berada di Papan Utama, 0,4 persen atau tiga perusahaan di Papan Ekonomi Baru, 52 persen atau 447 perusahaan berada di Papan Pengembangan  dan sisanya 3,7 persen atau 31 perusahaan berada di Papan Akselerasi.

“Perusahaan yang berada di Papan Pengembangan dan Akselerasi masih sangat banyak. Kami dorong untuk naik kelas di Papan Ekonomi Baru, tentunya sesuai dengan kriteria yang kami tentukan,” terang Saptono.

Karena potensi untuk melantai di bursa saham khususnya di Papan Ekonomi Baru ini sangat besar.

Karena hingga kini Indonesia menjadi penghasil Unicorn terbesar di dunia.

“Bahkan kami kerjasama dengan Aprindo agar anggotanya bisa melantai di bursa khususnya di Papan Ekonomi Baru,” pungkas Saptono.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved