Persebaya Surabaya

Bonek Mojokerto Aktif Kegiatan Sosial dan Dukung Persebaya

Komunitas Mojosari Only Support Persebaya (MOSP) menjadi salah satu suporter Persebaya Surabaya alias Bonek yang berdiri di luar kota Surabaya

Penulis: Zainal Arif | Editor: Fatkhul Alami
Foto Mojosari Only Support Persebaya (MOSP)
Komunitas Mojosari Only Support Persebaya (MOSP) menjadi salah satu suporter Persebaya Surabaya alias Bonek yang berdiri di luar kota Surabaya pada 21 Maret 2016. 

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Komunitas Mojosari Only Support Persebaya (MOSP) menjadi salah satu suporter Persebaya Surabaya alias Bonek yang berdiri di luar kota Surabaya pada 21 Maret 2016.

Seperti namanya komunitas ini menjadi wadah bagi Bonek Mania yang berdomisili di Mojosari Mojokerto.

Kordinator Internal, Didit Afriyanto mengungkapkan awal terbentuknya komunitas ini karena didasari kesulitan Bonek Mojosari yang ingin menonton pertandingan secara langsung di stadion.

"Kami yang dari luar kota Surabaya memang yang paling susah dapat tiket pertandingan. Mangkanya untuk mengkordinir teman-teman supaya dapat tiket kami dirikan komunitas ini," ujar Didit, Selasa (28/2).

Saat menonton pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, ada sekitar 40 lebih Bonek Mojosari yang tergabung di gate jhoner 21 yang terletak di sebelah kanan tribun VIP.

"Kami yang terdata ada 40-an yang di menonton langsung ke stadion. Ini pun sudah kami seleksi setelah sebelumnya ada sekitar 100 lebih," katanya.

Selain aktif mendukung klub kebanggaan arek-arek Suroboyo di stadion, Bonek Mojosari juga gemar nonton bareng (nobar) pertandingan Persebaya di Cafe Kopi Jowo yang berlokasi di Jl Raya Pungging Mojokerto.

Meski hanya nobar dari jauh, Bonek Mojosari seperti memberi dukungan layaknya mereka sedang berada di stadion. Dimana mereka secara kompak bernyanyi bersama dengan diiringi suara drum.

Tak hanya mendukung, Bonek Mojosari juga menunjukkan kepedulian terhadap sesama dengan melakukan beberapa aksi sosial.

"Kalau disekitar kami, apabila ada banjir bandang kami memberi bantuan. Gempa palu kemarin juga kami turun ke jalan untuk menggalang bantuan," ungkap pria berusia 26 tahun itu.

"Tanpa terkecuali saat memasuki bulan Ramadhan, kami juga lakukan kegiatan bagi-bagi takjil," imbuhnya.

Namun bagi Didit, yang paling berkesan ialah saat Bonek Mojosari merayakan ulang tahun ke-4 (2020) bertepatan dengan kemunculan pasien pertama Covid-19 di Sidoarjo.

Padahal kala itu, Bonek Mojosari hendak melakukan syukuran dengan menggelar kegiatan di Panti Asuhan Bonek yang berada di daerah Cemeng Bakalan Sidoarjo.

Meski sempat ragu, namun pada akhirnya pasukan Bonek Mojosari tetap berani untuk menuntaskan niat baiknya.

"Sempat maju mundur tapi akhirnya tetep maju karena kami Bonek (Bondo Nekat) untuk berbuat baik. Pikiran kami pada saat itu positif aja tidak akan terjadi apa-apa," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved