Sambut Piala Dunia U-20 2023, Stadion GBT Surabaya Terus Berbenah dan Tambah Fasilitas

SURYA.co.id | SURABAYA - Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 pada Mei-Juni mendatang. Kini stadion yang berlokasi di Pakal Surabaya itu terus berbenah.

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang dibangun pada 2010 itu sedang diperbaiki dengan penambahan fasilitas sesuai standar FIFA. Sehingga saat pelaksanaan sudah tidak ada kendala.

Demi kesempurnaan sarana prasarana Stadion GBT Surabaya, FIFA sebagai penyelenggara kembali berkunjung ke Surabaya dan melihat kesiapan stadion yang merupakan markasnya Persebaya Surabaya ini.

FIFA melakukan kunjungan ke Stadion GBT Surabaya, pada Sabtu (25/2/2023) lalu. Dalam kunjungannya, FIFA memberi catatan-catatan yang harus segera diperbaiki.

Kedatangan FIFA ke Stadion GBT Surabaya itu disambut Pemkot Surabaya dan PSSI. Ikut menemani Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), ikut hadir Kementerian PUPR, PT PLN (Persero) dan Telkom Indonesia bergantian menyampaikan sejumlah perkembangan fasilitas GBT kepada FIFA di awal pertemuan.

"FIFA ingin mendengar progres yang sudah dicapai oleh tim di venue Kota Surabaya,” sebut Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Wiwiek Widayati di Surabaya, belum lama ini.

Wiwiek menjelaskan, sejumlah capaian masing-masing pengerjaan di Stadion GBT. Targetnya, seluruh pengerjaan tuntas pada Maret 2023.

"Progres yang dijalankan oleh PUPR running well (berjalan dengan baik) sampai nanti batas waktunya adalah di Maret 2023,” terang Wiwiek.

Pihak PT. PLN (Persero) juga sudah siap untuk instalasi listrik. Di antaranya, memasang main suplay power atau jaringan suplai PLN.

"Nanti juga akan disiapkan backup. Lokasinya, baik yang ada di main stadium maupun yang ada di lapangan A, B, C dan sebagainya,” jelasnya.

Selanjutnya, Telkom Indonesia juga telah menyiapkan jaringan internet dengan kapasitas 10 gbps di area Stadion GBT.

“Saat ini mereka proses menarik jaringan-jaringan,” terang Wiwiek.

Pun demikian dengan Pemkot Surabaya yang fokus menyiapkan Evacuation Plan (rencana evakuasi). Menurut FIFA, rencana evakuasi tersebut telah sesuai standar keamanan.

"Pemkot Surabaya menyiapkan skenario, khususnya untuk menangkal akibat dari timbulan-timbulan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Selesai di venue, Pemkot bersama FIFA lantas membahas city dressing (membalut kota). Yakni, upaya dalam mempromosikan Kota Surabaya sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023.

Pembahasan tersebut masuk di small meeting antara Pemkot, Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (INAFOC), maupun Internal Locus Of Control (LOC).

"Ada beberapa diskusi yang bisa kami kembangkan. Bagaimana promosi ini bisa segera untuk dilaksanakan. Jadi ada beberapa konsep yang sedang kami mintakan approval (persetujuan) kepada FIFA melalui INAFOC dan LOC,” sambung Wiwiek.

Meski begitu, Wiwiek memastikan bahwa pihaknya akan terus berkonsultasi dan berdiskusi bersama FIFA, khususnya menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Kota Surabaya.

“Pastinya dalam pekerjaan kita ada hal-hal yang perlu dikonsultasikan, ketika FIFA stay (tinggal) di Surabaya sekian hari, artinya ada ruang yang bisa kita gunakan. Ada ruang diskusi yang bisa kita manfaatkan,” pungkasnya.

Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung 20 Mei - 11 Juni 2023. Selain Stadion gelora Bung Tomo (GBT), ajang empat tahunan itu akan digelar di Stadion I Kapten Wayan Dipta Gianyar Bali, Stadion manahan Solo, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta dan Stadion Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).