Berita Kota Surabaya

FIFA Cek Kesiapan GBT di Piala Dunia U-20, Targetkan Tambah Listrik dan Speed Internet Selesai Maret

FIFA membahas city dressing (membalut kota). Yakni upaya mempromosikan Kota Surabaya sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023

surya/bobby constantine Koloway
Perwakilan Federation Internationale de Football Association (FIFA) mengecek Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan menjadi venue tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kota Surabaya akan menjadi perhatian dunia saat menjadi tuan rumah turnamen Piala Dunia U-20 tahun 2023, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Maret nanti. Untuk itulah, organisasi sepak bola dunia FIFA (Federation Internationale de Football Association) kembali mengecek kesiapan Stadion GBT dan memberikan sejumlah catatan.

Dalam kunjungan yang berlangsung, Sabtu (25/2/2023) tersebut, perwakilan FIFA disambut Pemkot Surabaya bersama PSSI. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Kementerian PUPR, PT. PLN (Persero) dan Telkom Indonesia.

Kepada perwakilan FIFA, mereka bergantian menyampaikan sejumlah perkembangan fasilitas GBT kepada di awal pertemuan. "FIFA ingin mendengar progress yang sudah dicapai oleh tim di venue Kota Surabaya,” kata Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, Minggu (26/2/2023).

Wiwiek merinci sejumlah capaian masing-masing pengerjaan. Targetnya, seluruh pengerjaan tuntas pada Maret 2023. "Progres yang dijalankan oleh PUPR running well (berjalan dengan baik) sampai nanti batas waktunya adalah di Maret 2023,” ujarnya.

Pun dengan kesiapan PT PLN (Persero) untuk instalasi listrik. Di antaranya memasang main suplay power atau jaringan suplai PLN. "Nanti juga akan disiapkan backup. Lokasinya, baik yang ada di main stadion maupun di lapangan A, B, C dan sebagainya,” jelasnya.

Kemudian Telkom Indonesia juga telah menyiapkan jaringan internet dengan kapasitas 10 gbps di area Stadion GBT. “Saat ini mereka proses menarik jaringan-jaringan,” ungkapnya.

Pun demikian dengan Pemkot Surabaya yang fokus menyiapkan Evacuation Plan (rencana evakuasi). Menurut FIFA, rencana evakuasi telah sesuai standar keamanan. "Pemkot Surabaya menyiapkan skenario, khususnya untuk menangkal akibat dari timbulan-timbulan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Selesai di venue, pemkot bersama FIFA lantas membahas city dressing (membalut kota). Yakni upaya dalam mempromosikan Kota Surabaya sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023. Pembahasan tersebut masuk di small meeting antara Pemkot, Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (INAFOC), maupun Internal Locus Of Control (LOC).

"Ada beberapa diskusi yang bisa kami kembangkan. Bagaimana promosi ini bisa segera dilaksanakan. Jadi ada beberapa konsep yang sedang kami mintakan approval (persetujuan) kepada FIFA melalui INAFOC dan LOC,” imbuhnya.

Meski begitu, Wiwiek memastikan bahwa pihaknya akan terus berkonsultasi dan berdiskusi bersama FIFA, khususnya menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Kota Surabaya.

“Pastinya dalam pekerjaan kita ada hal-hal yang perlu dikonsultasikan, ketika FIFA stay (tinggal) di Surabaya sekian hari, artinya ada ruang yang bisa kita gunakan. Ada ruang diskusi yang bisa kita manfaatkan,” katanya. *****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved