Golkar Masuk Tiga Besar di Survei ARCI, Pengurus Surabaya: Bekal Positif Pemilu 2024

SURYA.CO.ID, SURABAYA - DPD Partai Golkar Kota Surabaya menyambut optimistis hasil survei terbaru dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

Dalam survei ini, elektabilitas Golkar berada di urutan ketiga parpol di Jawa Timur.

Menurut Golkar Surabaya, ini menjadi buah kerja keras para kader.

"Kami bersyukur atas hasil survei tersebut. Ini merupakan potret realitas hari ini," kata Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni di Surabaya, Sabtu (25/2/2023).

Anggota DPRD Surabaya ini menegaskan, DPD Partai Golkar Jawa Timur di bawah kepemimpinan M Sarmuji telah bekerja keras menaikkan suara partai. Terutama, dengan menggerakkan seluruh instrumen Partai Golkar se-Jawa Timur lewat kerja-kerja politik kemanusiaan.

"Kader Golkar se Jawa Timur senantiasa terus mendampingi dan memperjuangkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami hadir di tengah masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Toni ini.

Ia mencontohkan sejumlah inovasi yang banyak menjawab kebutuhan masyarakat. Di antaranya, dengan mewajibkan DPD Partai Golkar se-Jawa Timur memiliki akun media sosial.

Media sosial ini menjadi jembatan komunikasi dengan rakyat. Sehingga, tidak ada sekat antara parpol dengan konstituennya.

Oleh karenanya, tak mengherankan apabila kerja keras 3 tahun terakhir ini membuahkan hasil. Di antaranya dengan peningkatan persepsi publik Jawa Timur terhadap Partai Golkar.

"Hasil survei ini, membuat kami semakin semangat dalam menyongsong pemilu 2024," ungkapnya.

Hasil tersebut sekaligus menjadi penyemangat. Pihaknya, lanjut Toni, tidak jumawa dengan hasil survei tersebut.

Sebaliknya, pihaknya menginstruksikan mesin parpol terus berjalan. Bertemu dengan lebih banyak masyarakat.

Serta, menggerakkan media sosial untuk menjawab berbagai masalah dan menerima aspirasi masyarakat. Jargon Golkar sebagai partai jalan tengah atas polarisasi politik yang selama ini di gaungkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji.

"Alhamdulillah mendapatkan persepsi positif dari warga Jatim yang selama ini tidak ingin Jatim masuk dalam dinamika politik kebencian," jelasnya.