Berita Ponorogo
LSD di Ponorogo Semakin Meluas, Terdata Sudah Ada Puluhan Ekor Sapi yang Terjangkit
Jumlah sapi yang suspek penyakit lumpy skin disease (LSD) di Ponorogo naik signifikan. Dipertahankan Ponorogo merilis ada puluhan sapi yang terjangkit
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Kasus penyakit lumpy skin disease (LSD) di Ponorogo meluas.
Terkini, Dinas Pertahanan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo merilis ada 49 sapi yang terjangkit LSD.
Jumlah itu, naik signifikan dibanding pada awal Februari lalu. Pada awal Februari itu, ditemukan ada 3 sapi yang suspek LSD.
“Kemudian diambil sampel suspek LSD oleh tim Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Beberapa waktu lalu sudah keluar hasilnya,” ujar Kepala Dipertahankan, Masun, Selasa (21/2/2023).
Hasilnya, kata dia, sampel diambil 3 ternak sapi
adalah positif LSD. Karena 3 ternak sapi yang diambil sampelnya positif, sehingga laporan lainnya dianggap positif.
“Ketika 3 postif yang lain juga kami anggap positif. Karena memang yang lain cirinya sama dengan yang 3 sapi awal itu,” kata Masun ketika dikonfirmasi SURYA.CO.ID.
Dengan ada yang positif LSD itu, menurutnya Kabupaten Ponorogo menjadi daerah terjangkit. Untuk sebarannya ada di beberapa kecamatan wilayah Ponorogo.
“Yang jelas ada di Kecamatan Sooko, Sampung maupun Pulung. Yang Kecamatan lain juga ada. Tetapi data pastinya saya lupa,” urainya.
Menurut Masun, untuk saat ini vaksin LSD masih tetap jalan. Tetapi memang belum ada tambahan untuk vaksin LSD.
“Saya harap ada tambahan untuk vaksin LSD. Karena memang mulai menyebar LSD,” jelas Masun.
Untuk morbiditas adalah 45 persen. Penularannya dengan menggunakan vektor. Bisa dengan nyamuk maupun lalat.
“Jadi lalat atau nyamuk, bahasa Jawanya menclok atau menempel satu hewan ternak. Lalu menempel ke hewan ternak lainnya,” beber Masun.
Salah satu peternak di Desa Wotan, Miseno mengatakan bahwa salah satu sapi miliknya terjangkit LSD.
Dia mengaku bahkan awalnya tidak mengetahui bahwa sapinya terjangkit LSD.
“Kamituwo (kepala desa) yang memberi tahu. Bahwa kalau sapi itu ada lubang-lubang di kulitnya berarti ya terjangkit LSD,” urainya.
Miseno menjelaskan, hewan ternaknya telah didatangi oleh petugas puskesmas hewan (puskeswan). Sementara ini belum divaksin.
“Sudah ditangani pengobatannya. Sapi saya ini jenis sapi potong,” pungkasnya.
Ponorogo
LSD di Ponorogo
Dipertahankan Ponorogo
Masun
Lumpy Skin Disease (LSD)
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Resmi Diputuskan, UMK Ponorogo 2025 Lebih Tinggi dari Usulan, Disnaker: Naik 7,5 Persen |
![]() |
---|
Gelar Operasi Pasar Bersubsidi Jelang Nataru, Pemkab Ponorogo Sediakan Ribuan Kilogram Bahan Pokok |
![]() |
---|
Diakui Jadi Warisan Dunia, Reog Ponorogo Bakal Ditarikan Serentak di Seluruh Dunia Pada 22 Desember |
![]() |
---|
Polisi Gerebek Gudang Kosong Tempat Penyimpanan Barang Hasil Curian di Ponorogo, Pelaku Masih ABG |
![]() |
---|
Jelang Libur Nataru, Para Sopir Bus di Terminal Seloaji Ponorogo Jalani Cek Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.