Berita Lamongan

Perjuangkan Industri dan Wisata Lamongan, Kaji Yes Minta Exit Tol Ditambah di Sukodadi-Paciran

Sementara usulan pergeseran simpang susun belum bisa direalisasikan dengan beberapa pertimbangan terkait demografi wilayah

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Rapat pembahasan proyek KPBU jalan tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik oleh Kementerian PUPR di Ruang Command Center Lamongan, Jumat (17/2/2023) lalu. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Rencana pemerintah pusat membangun proyek nasional jalan tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik disambut banyak pihak. Jalan tol tersebut direncanakan akan melintasi tiga wilayah Pantura dengan panjang kurang lebih 73 KM, di mana 37,8 KM di antaranya melintasi Kabupaten Lamongan.

Lamongan adalah bagian dari tiga kabupaten jalur terpanjang yang dilewati jalur tol. Atas pertimbangan itulah, Pemkab Lamongan mengusulkan penambahan simpang susun/exit tol yang terhubung di ruas jalan Sukodadi-Paciran.

Usulan itu disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi karena ingin mengakomodir dan menghubungkan jalan nasional arteri primer Surabaya – Lamongan – Widang – Tuban dengan jalan nasional kolektor primer Lohgung – Sadang (Jalan Raya Daendels).

Selain itu, exit tol nantinya merupakan akses ke Wiasta Bahari Lamongan (WBL) dan Makam Sunan Drajat, Industri Pengolahan Hasil Perikanan, Tempat Pelelangan Ikan Brondong, Lamongan Integrated Shorebase, Pelabuhan ASDP, Industri Perkapalan dan masih banyak titik penting lainnya.

“Kami ada beberapa usulan dalam perencanaan pembangunan tol. Apalagi daerah kami sedang gencar-gencarnya tumbuh di bidang industri dan kami mempunyai potensi wisata yang sangat luar biasa terutama di wilayah Utara, " kata Yuhronur kepada SURYA, Minggu (19/2/2023).

Selain simpang susun di wilayah Babat dan Lamongan, masih kata Yuhronur, pihaknya juga mengusulkan penambahan exit tol yang terhubung ke ruas jalan Sukodadi-Paciran. Ini bertujuan mendukung potensi yang dimiliki Lamongan, seperti surat usulan yang telah dikirimkan sebelumnya.

Permohonan itu telah disampaikan juga dalam Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Proyek KPBU Jalan Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR secara zoom meeting di Ruang Command Center, Jumat (17/2/2023) lalu.

"Pada diskusi bersama Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Reni Ahiantini dan tim proyek tol Jumat lalu, saya usulkan pergeseran akses simpang susun, " ungkapnya.

Jadi exit tol yang semula berada di Desa Kebalandono/Datinawong, digeser ke arah Babat, tepatnya di Desa Plaosan. Karena area tersebut terkoneksi langsung dengan jalan arteri primer nasional (Surabaya-Lamongan-Widang-Tuban) dan jalan provinsi Babat-Jombang.

Sehingga pembangunan tol yang melintasi Lamongan semakin meningkatkan akselerasi perekonomian di Lamongan. Yuhronur menambahkan, anggota tim proyek pembangunan Tol, Rudyanto mengungkapkan, penambahan exit tol usulan Pemkab Lamongan bisa direalisasikan.

Sementara usulan pergeseran simpang susun belum bisa direalisasikan dengan beberapa pertimbangan terkait demografi wilayah.

“Untuk pergeseran simpang susun ke wilayah Plaosan, masih akan mempertimbangkan hal-hal teknis dan juga biaya konstruksi. Jadi rencana simpang susun Babat tetap didesain pada posisi yang sudah ada,” terang Yuhronur. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved