Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya Punya Striker Baru di Liga 1, Ini Jawaban Pemain

Keputusan pelatih Aji Santoso memilih Michael Rumere jadi striker anyar di Persebaya, terbilang cukup mengejutkan

Editor: Fatkhul Alami
Foto Persebaya
Michael Rumere menjadi striker anyar Persebaya Surabaya pada Liga 1 202-2023. Pemain asal Papua itu sduah dipercaya pelatih Aji Santoso di beberapa laga terakhir Bajul Ijo. 

 


SURYA.co.id | SURABAYA - Michael Rumere menjadi striker anyar Persebaya Surabaya pada Liga 1 202-2023. Pemain asal Papua itu sduah dipercaya pelatih Aji Santoso di beberapa laga terakhir Bajul Ijo.

Keputusan pelatih Aji Santoso memilih Michael Rumere jadi striker anyar di Persebaya, terbilang cukup mengejutkan.

Pasalnya, Persebaya Surabaya sudah punya pemain lokal yang menempati posisi striker. Pemain itu, yakni Januar Eka. Namun ia jarang mendapatkan kesempatan menit bermain selama di Persebaya.

Sampai akhirnya Michael Rumere didorong menjadi striker Persebaya dalam melakoni Liga 1 musim ini.

Rumere sejatinya bukan striker. Ia merupakan pemain gelandang serang yang sudah dilakoni di klub-klub sebelumnya.

Namun, Persebaya sudah memiliki gelandang berlimpah dengan kemampuan berimbang. Ada Alwi Slamet, M Hidayat, Ze Valente, Brylian Aldama, Dany Agus, M Iqbal dan sederet pemain lainnya.

Keputusan Aji Santoso menempatkan Michael Rumere sebagai striker didasari dengan potensi yang dimiliki pemain asal Papua tersebut.

Aji Santoso memuji perkembangan Rumere. Menurutnya kemampuan adaptasi itu yang dibutuhkan dalam mengarungi kompetisi Liga 1.

"Memang itu bukan posisi asli Rumere, tapi dia bisa beradaptasi. Determinasi dan daya juangnya harus diapresiasi. Semoga dia terus berkembang dan menunjukkan permainan terbaiknya," beber Aji Santoso.

Sejak memasuki putaran kedua, Rumere kerap menjadi pilihan mengisi posisi striker.

Sudah tiga kali ia diturunkan sebagai tukang gedor pertahanan lawan. Terkadang ia juga harus bergantian dengan Paulo Victor.

Meski baru tiga kali bermain sebagai striker, namun kontribusi Rumere mulai terlihat. Ia sudah menyumbangkan satu assist untuk gol Alta Ballah pada laga melawan Borneo FC. Gol yang akhirnya membantu Persebaya menang dramatis 3-2 atas Pesut Etam, julukan Borneo FC.

Rupanya bermain di posisi baru sempat membuatnya canggung. Tapi dorongan dari rekan setim serta pelatih membuat kepercayaan diri Rumere bertambah.

"Ya sebagai pemain profesional harus bisa ditempatkan di mana pun pelatih inginkan. Harus bisa beradaptasi," terang Rumere.

Rumere mengaku, dirinya siap ditempatkan sebagai striker Persebaya. Yang terpenting bisa berkontribusi untuk kemenangan tim.

Rumere enggan menargetkan gol maupun assist. Ia hanya berusaha melakukan yang terbaik di dalam latihan maupun pertandingan.

"Yang terpenting tim menang. Soal cetak gol itu berkah dari Tuhan," aku pemain bernomor punggung 30 ini.


Komentari Shin Tae-yong

Manajemen Persebaya meminta pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong lebih dekat dengan klub sehingga tidak lagi ada perbedaan persepsi tentang kemajuan sepak bola tanah air.

Pasalnya, saat ini terdapat ketegangan antara Shin Tae-yong dengan pelatih sejumlah klub kontestan Liga 1 2022. Satu diantaranya dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.

Ketegangan bersumber dari perbedaan persepsi soal pemusatan latihan (TC) jangka panjang yang diprogramkan timnas di tengah kompetisi sedang berjalan.

Bahkan hingga saat ini ada sejumlah pemain yang mendapat pemanggilan TC timnas U-20 tapi belum dilepas oleh klubnya.

Dony Tri Pamungkas, Muhammad Ferrari, Alfriyanto Nico dan Cahya Supriadi asal klub Persija. Juga Robi Darwis, Ferdiansyah dan Kakang Rudianto asal Persib Bandung.

"Kalau kita lihat, kita tahu itu bukan rahasia umum, selama ini Shin Tae-yong cuman sibuk dengan TC TC-nya saja," sebut manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, Kamis (9/2/2023).

"Ayo ketemu dengan klub, diskusi, Shin Tae-yong saya yakin juga tahu fungsinya, TC jangka panjang itu gak efektif," tambahnya.

Yahya menilai bahwa TC jangka panjang bagi pemain yang mendapat menit bermain di klub bukan pilihan bijak, ia menilai pemain akan cepat berkembang saat dimainkan di kompetisi.

"Gak ada yang mateng di TC itu, jarang. Di seluruh dunia cara itu sudah ditinggalkan, sekali lagi itu juga melanggar masalah pemanggilan pemain di FIFA," tegas Yahya.

"Pelatih timnas itu lakukan scouting, kemudian latih racikannya seperti apa, gabung pemain yang sudah matang di kompetisi, mungkin itu yang paling baik," pungkasnya.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved