Arab Saudi Akan Beli Piala Dunia 2030, Demi Jadi Tuan Rumah, Siap Bayar Yunani dan Mesir
Arab Saudi sedang mekaukan langkah agresif demi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Yunani dan Mesir.
SURYA.co.id I Arab Saudi sedang mekaukan langkah agresif untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Yunani dan Mesir.
Demi menjadi tuan rumah, Arab Saudi dikabarkan siap menanggung semua biaya penyelenggaraan, termasuk yang di Yunani dan Mesir. Syaratnya, Arab Saudi mendapatkan 75 persen pertandingan dari total 80 pertandingan pada Piala Dunia ke-24 tersebut.
Arab Saudi telah melakukan pembicaraan dengan kedua negara tuan rumah tersebut.
Arab Saudi dikabarkan siap mengeluarkan kompensasi, termasuk menanggung seluruh biaya penyelenggaraan yang digelar di Mesir dan Yunani, asalkan 75 persen pertandingan menjadi milik Arab Saudi.
Dikutip dari FootballToday, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tahun lalu.
Saudi menyatakan ingin menjadi tuan rumah 75 persen dari semua pertandingan sebagai hasil dari kesepakatan.
Namun,belum jelas, apakah negara-negara Afrika dan Eropa menyetujui kesepakatan tersebut.
Akan ada 48 tim yang berpartisipasi di Piala Dunia 2030, dengan 80 pertandingan yang akan dimainkan.
Sebanyak 60 pertandingan di antaranya akan dialihkan ke Saudi jika Yunani dan Mesir menyetujui persyaratan Putra Mahkota.
Ketiganya belum membuat pengumuman tetapi diyakini mereka sedang berupaya mengajukan proposal bersama mereka.
Proses penawaran akan dibuka secara resmi akhir tahun ini. Tuan rumah Piala Dunia 2030 akan dipilih pada Kongres FIFA ke-74 pada 2024, dan Saudi akan bekerja tanpa lelah untuk menangkan sebagai tuan rumah.
Suara dari 210 asosiasi anggota FIFA menentukan siapa yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Koalisi antarbenua akan membuat Saudi memanfaatkan sistem pemungutan suara.
Negara kaya minyak itu terus menggelontorkan uang dalam usahanya untuk menyaingi Qatar di dunia sepak bola.
Saudi membeli Newcastle United sebagai jawaban atas kepemilikan Qatar atas Paris Saint-Germain.
Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Saudi juga ingin melakukannya.
Penolakan kemungkinan akan bermunculan, utamanya dari badan-badan hak asasi manusia di dunia.
Ini terkait dengan sejarah panjang Arab Saudi dalam memperlakukan komunitas LGBTQ+ dan pekerja migran.
Qatar juga dituduh melakukan pelanggaran serupa, tetapi itu tidak menghentikan mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Sumber:FootballToday
XL Axiata Luncurkan Kartu Perdana XL Haji, Harga Rp 399 Ribu Kuota 10GB |
![]() |
---|
Awali Musim Giling 2023, PT Sinergi Gula Nusantara Optimistis Target Gula 1 Juta Ton Tercapai |
![]() |
---|
East Java International Trade Festival 2023 Ditutup, Ada Kesepakatan Dagang Senilai Rp1,85 Triliun |
![]() |
---|
Hotman Paris Pertanyakan Mediasi atas Kasus Pencabulan 12 Murid di Wonogiri Jateng: Patut Nggak? |
![]() |
---|
Mentan Yasin Limpo Dukung 'Smart Precision Farming' Petrokimia Gresik |
![]() |
---|