Berita Surabaya

FAKTA BARU Mahasiswa Poltek di Surabaya Tewas Dianiaya Senior: 1 Orang Tersangka, Ini Pengakuannya

Berikut ini fakta baru mahasiswa Poltek di Surabaya tewas dianiaya senior. Kini 1 orang tersangka, dan ini pengakuannya di hadapan polisi

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYA.CO.ID Mohammad romadoni/IST
Tim forensik Labfor Polda Jatim dan Resmob Polrestabes Surabaya melakukan ekshumasi jenazah korban mahasiswa yang meninggal diduga dianiaya seniornya di pemakaman Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/2/2023) 

"Posisi masuk sendirian anak saya atas perintah seniornya. Ini kelanjutannya tadi anak saya waktu disuruh masuk kamar mandi akan di eksekusi," ujarnya saat dihubungi Surya.co.id, Selasa (7/2/2023). 

Kemudian, di dalam kamar mandi diduga sudah ada dua senior anaknya, yang bersiap melakukan perundungan disertai kekerasan fisik. 
"Ini anak saya yang pakai baju doreng disuruh seniornya yang pakai baju hitam, masuk kamar mandi dan di dalam kamar mandi sudah ada yang menunggu para seniornya," terangnya. 

Yani tidak bisa memastikan berapa lama perundungan disertai kekerasan fisik itu terjadi.

Pada beberapa penggalan video CCTV yang dilihatnya itu, terekam momen sosok yang diduga kuat senior berjalan keluar kamar mandi. 

Kemudian, terekam tiga orang diduga senior bercakap-cakap dengan posisi tubuh bertatapan seperti sedang mendiskusikan suatu hal. 

Hati M Yani teriris saat melihat beberapa orang siswa yang semula diduga kuat senior keluar kamar mandi seraya membopong tubuh anaknya dalam keadaan tak berdaya. 

"Jam 20.00 dari pantauan CCTV sudah meninggal diangkat dari dalam kamar mandi. Ini waktu evakuasi jenazah dari dalam kamar mandi," katanya. 

Pengakuan Pihak Kampus

Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya Heru Widada mengatakan, Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19), merupakan taruna muda atau siswa, jurusan transportasi laut Poltekpel Surabaya angkatan tahun 2022.

Insiden tewasnya pemuda bertubuh kurus, tinggi, berkulit sawo matang itu, terjadi saat korban sedang menempuh pendidikan semestinya pertama pada bulan kelima. 

Heru mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus dugaan kekerasan fisik tersebut kepada pihak Polrestabes Surabaya

Hingga saat ini sudah ada sedikit 12 orang siswa atau mahasiswa yang diperiksa oleh penyidik Polrestabes Surabaya, atas dugaan kasus tindakan kekerasan fisik tersebut.

"Untuk sementara yang dimintai keterangan, ada sekitar 9-12 orang, di Polrestabes Surabaya. Sudah berjalan sejak tadi siang. Hingga saat ini,"  ujarnya saat ditemui awak media di kantornya Gedung Poltekpel Surabaya, Gunung Anyar, Surabaya, Senin (6/2/2023). 

Sejumlah siswa atau mahasiswa yang sedang diperiksa tersebut, beberapa diantaranya berasal dari kalangan teman satu angkatan korban, termasuk kalangan senior korban, yang diduga terlibat dalam insiden dugaan kekerasan fisik tersebut. 

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved