Berita Surabaya
FAKTA BARU Mahasiswa Poltek di Surabaya Tewas Dianiaya Senior: 1 Orang Tersangka, Ini Pengakuannya
Berikut ini fakta baru mahasiswa Poltek di Surabaya tewas dianiaya senior. Kini 1 orang tersangka, dan ini pengakuannya di hadapan polisi
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana mengatakan, korban tewas akibat perploncoan. Korban dihajar di dalam kamar mandi. Ada pukulan yang mengenai perut korban.
"Korban kena dua kali pukulan di perut. Sehingga ini mengakibatkan korban terjatuh dan meninggal dunia," ujar Mirzal, Rabu (8/2/2023).
Selain perut, sebelum korban meninggal, disinyalir juga menerima pukulan di bagian tubuh lain.
Sebab, dari hasil visum, bibir korban sobek. Kemudian, ada gigi korban yang hampir lepas.
Pipi kanan dan hidung korban pun juga terdapat luka lebam. Lalu, dada dan leher korban juga mengalami luka memar.
Hanya saja, korban saat itu malah diisukan meninggal karena terpleset dari dalam kamar mandi.
Orang tua korban melihat adanya kejanggalan tersebut, akhirnya membuat laporan ke polisi.
Dari hasil penelusuran, ada bukti rekaman CCTV sebelum korban tewas masuk ke toilet kampus dengan dibarengi oleh 4 orang.
Lalu, selang 8 menit kemudian korban dibopong 4 orang keluar dari kamar mandi.
Detik-detik korban tewas terekam CCTV
Dari rekaman CCTV terungkap detik-detik penganiayaan mahasiswa Poltekpel Surabaya itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
Ayah korban, M Yani mengungkapkan momen paling kentara yang merekam detik-detik terakhir anaknya terletak pada dokumentasi video CCTV di bagian lorong tepat di depan sisi langit-langit pintu kamar mandi.
Dari video CCTV yang dilihatnya dari dalam ruang operator pengawas CCTV di Poltekpel Surabaya, pada Senin (6/2/2023) dini hari, tampak Rio Ferdinan berjalan pelan dengan langkah kaki tegap sendirian menujukan lorong tersebut lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Rio masuk seorang diri ke dalam kamar mandi tersangka, atas perintah dari beberapa orang seniornya.