KKB Papua

NASIB Pilot Susi Air dan Penumpang yang Disandera KKB Papua di Nduga, Kapolda Ungkap Posisi Terakhir

Begini lah nasib Pilot Susi Air yang hilang setelah pesawat dibakar di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan mulai terkuak. 

Editor: Musahadah
kolase tribun papua
Kapolda Papua Irjen Mathius F Fakhiri menjelaskan posisi terakhir pilot Susi Air yang disandera KKB Papua. 

SURYA.CO.ID - Nasib Philips Marthen. Pilot Susi AIr yang hilang setelah pesawat dibakar di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan mulai terkuak. 

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa memastikan, saat ini pilot Susi Air Philips Marthen beserta lima penumpangnya dibawa kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua atau Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya.  

Pilot Susi AIr dan penumpangnya disandera setelah KKB Papua membakar pesawatnya. 

Lima orang penumpang yang disandera itu yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W yang masih bayi.

Kabar ini diakui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com melalui pesan Whatsapp.

Baca juga: SOSOK Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Usai Pesawat Dibakar di Nduga, Ini Data 5 Penumpangnya

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby dalam pesannya.

Menurut Sebby, pesawat tersebut dibakar pada pada pukul 06.26 WIT.

"Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakarnya," ujarnya.

Sementara untuk pilot dari pesawat tersebut, menurut Sebby sedang ditahan.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.

Menurutnya, penyanderaan pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma oleh beberapa Jenderal, antara lain Tn Jnd Kely Kwalyk, Daniel Yudas Kogeya, Tn Jend Silas Elmin Kogeya dan kawan-kawan sesuai fakta sejarah.

Berikut pernyataan sikap KKB Pimpinam Egianus Kogeya:

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang stop.

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm YG berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun.

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar, Maskapai Minta Pihak Berwenang Gerak Cepat Cari Pilot dan Penumpang

Iklan untuk Anda: Diabetes Hilang 100 persen jika Pankreas Pulih, dengan Makan Ini
Advertisement by

3. Pilot kami sandera dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI dan Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan. Karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Pangima Bridgen Egianus Kogeya.

4. TPNPB 36 KODAP se-Tanah Papua segera bergerak

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini.

Baca juga: TNI Duga Kuat KKB Bakar Pesawat Susi Air di Nduga: Pelakunya Egianus Kogoya

6. Sesuai sikap kami, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, segala jenis pembangunan di Tanah Ndugama kami sudah tolak resmi. Apa bila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;

7. Dan selama ini hampir 1 tahun kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah isterahat sekalian dalam duka nasional. (*)

Di bagian lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tim gabungan Operasi Damai Cartenz akan dikerahkan untuk mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air.

Ia juga memastikan informasi soal hasil pencarian tersebut akan disampaikan secepatnya.

"Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz," kata Listyo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

"Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu diduga dibakar pihak tertentu.

Representatives Susi Air, Donal Fariz, membeberkan kronologinya.

"Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 06.35 WIT telah terjadi lost contact pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro sekitar pukul 06.17 pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg," kata Donal melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2023).

Dua jam kemudian, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.

Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.

"Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman," kata Donal.

Donal mengatakan, pihak Susi Air bersama otoritas terkait sedang mencari tahu apakah ada sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran.

Susi Air, lanjutnya, terus berupaya mencari keberadaan pilot dan penumpang lainnya karena hingga saat ini belum bisa dihubungi.

"Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," kata Donal.

Sandera 15 Pekerja

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Ia menjelaskan Situasi Kiwirok Setelah Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Ia menjelaskan Situasi Kiwirok Setelah Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua. (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

Selain menyandera pilot dan lima penupang pesawat Susi AIr, KKB Papua juga dikabarkan telah menyandera 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro.  

Saat ini Polda Papua dibantu Satgas Damai Cartenz tengah mendalami informasi tersbeut.

Hal itu disampaikan, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Media Center Polda Papua, Selasa (7/2/2023) malam.

"Isu itu beredar sejak Sabtu (4/2/2023). Yang mana, adanya informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada kontraktor pembangunan Puskesmas di Distrik Paro bahwa 15 orang pekerja mendapat ancaman dari kelompok egianus kogoya," katanya.

Menurut Benny, terkait informasi itu, Bupati kemudian melaporkan ke Kapolres tentang adanya ancaman tersebut.

"Sebanyak 15 pekerja pembangunan proyek itu dipermasalahkan karena tidak memiliki identitas yang lengkap, hal tersebut yang mengakibatkan mereka mendapat ancaman," lanjut dia.

Kata Benny, informasi yang kami dapat, posisi 15 orang itu sudah keluar dari Distrik Paro dan menuju ke Mapenduma.

"Informasi ini masih di dalami oleh Satgas Damai Cartenz,” jelas Kabid Humas.

Benny pun berharap kepada masyarakat untuk dapat mempercayakan pihak Kepolisian agar kasus ini bisa tangani dengan baik.

Disamping itu, Benny juga menerangkan terkait adanya informasi bahwa pilot Pesawat Pilatus Porter Susi Air diduga di sandera oleh Kelompok Egianus Kogoya.

“Saat ini masih dalam pendalaman terkait kebenaraan informasi itu. Hal ini lantaran sulitnya komunikasi di daerah itu, sehingga banyak muncul isi yang berkembang. Ini perlu adanya kepastian,” katanya.

Benny menambahkan, sampai saat ini dirinya belum bisa menyampaikan secara detail dan masih menunggu perkembangan informasi lebih lanjut dari Kapolres Nduga yang saat ini sudah berada di lokasi atau di Distrik Paro.

“Adapun akses komunikasi di Distrik masih sangat terbatas, sehingga sangat minim informasi."

"Jadi saya harap untuk bersabar. Yang pastinya ada aksi yang perlu kami respon, respon itu adalah bagaimana negara hadir dalam melindungi masyarakat,” tandasnya.

Posisi Terakhir Diungkap Kapolda

Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, pilot Susi Air dan 15 pekerja bangunan telah dibawa keluar dari Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Pilot dan 15 karyawannya dibawa keluar dari Distrik Paro," kata Mathius.

Menurutnya, KKB membakar pesawat karena mengira pesawat itu akan digunakan untuk mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang mereka sandera.

"Rupanya tadi pagi ada pesawat yang masuk, mungkin dugaan kami pikirnya untuk membawa para pekerja keluar (evakuasi) sehingga pesawatnya ditahan dan pilot serta penumpangnya diturunkan lalu mereka membakar pesawat," kata dia.

Kapolda menjelaskan, kini TNI-Polri berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok Egianus Kogoya, dibantu tokoh masyarakat setempat.

"Kami sedang berupaya berkoordinasi dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, mudahm-mudahan bisa bernegosiasi agar yang disandera bisa dilepas," harap Kapolda.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul UPDATE Tak Hanya Pilot Susi Air, KKB Diduga Sandera 15 Pekerja Proyek Puskesmas di Nduga

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved