8 FAKTA Ayah Siksa Anak Kandung hingga Tewas di Cimahi, Tetangga Menangis saat Pemakaman Karena ini

Seorang ayah di Cimahi, Jawa Barat, tega menyiksa 2 anak kandungnya hingga mengalami luka lebam dan ada yang meninggal dunia. Berikut fakta-faktanya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE KOMPAS.COM/BAYU PUJI P
Kondisi kontrakan yang menjadi tempat kejadian perkara penganiayaan AH (10) dan AMN (12) oleh ayah kandungnya, Ade Bogel. 

"Sementara kakaknya yang masih hidup, (AMN) sama juga ditendang dan dipukuli sebanyak tujuh kali oleh pelaku," imbuhnya.

Tak ada suara jeritan

Penganiayaan yang dilakukan oleh Bogel dilakukan di sebuah kamar kecil dengan pintu tertutup.

Bahkan, tetangga pun tak pernah menaruh curiga bahwa pelaku melakukan penyiksaan.

"Saat kita gali informasi ke tetangga, mereka tidak mendengar suara jeritan atau tangisan. Namun tetangga mendengar suara jedag-jedug (benturan)," tutur Aldi.

Rupanya, korban menahan tangis atas pukulan dan tendangan sang ayah. Kedua anak itu hanya diam saat pelaku menghajar mereka dengan brutal.

"Pas kita tanya ke pelaku, korban juga tidak menangis (saat dipukuli). Itu hasil Riksa sementara dari pengakuan pelaku," tambahnya.

Pelaku bawa korban ke rumah sakit

Putri bungsu korban lebih dulu tumbang, tubuhnya terkulai ke lantai tak bergerak. Siang itu pelaku kemudian membawanya ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya.

Sementara putra korban disekap di sebuah kamar kontrakan tempat ayahnya mengeksekusi, sampai akhirnya paman korban datang dan mendobrak pintu rumah kontrakan.

Saat dievakuasi, AMN dalam keadaan lemas tak berdaya dengan luka lebam di bagian wajah dan membiru di beberapa bagian tubuh.

"Lebih jauhnya kami akan periksa psikologis pelaku. Saat ini kami masih pendalaman," tuturnya.

Momen haru pemakaman AH

Momen pemakaman AH
Momen pemakaman AH (10), yang tewas setelah dianiaya ayah kandungnya

Perlu diketahui, prosesi pemakaman AH dilakukan Selasa siang disaksikan dan diiringi tangisan keluarga, kerabat, serta tetangga di sekitar rumah korban di Blok 18, Cibarunay, Sarijadi.

Seorang tetangga korban, Jaja menyebutkan bahwa AH (10) yang tewas ditangan ayahnya sendiri, merupakan sosok periang dan sangat penurut.

"Banyak yang pengen ngerawat dia malah, saking baiknya anak ini," ujar Jaja.

Namun keinginan itu tak pernah diizinkan orang tuanya untuk dirawat oleh pihak lain. AH malah dibawa oleh ayahnya ke Cimahi.

"Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian anak ini. Apalagi tetangga-tetangga di sini banyak yang menyukainya," katanya.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved