Berita Kediri

Wali Kota Mas Abu Klaim 98 Persen Warga Kota Kediri Sudah Tercover BPJS Kesehatan

Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024

Penulis: Didik Mashudi | Editor: irwan sy
Pemkot Kediri
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024 Kecamatan Mojoroto di Balai Kelurahan Bandar Lor, Kota Kediri, Selasa (7/2/2023). 

Berita Kediri

SURYA.co.id, KEDIRI - Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024 di Balai Kelurahan Bandar Lor, Selasa (7/2/2023).

Kegiatan ini juga dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (Mas Abu) yang memberikan pengarahan sekaligus capaian hasil pembangunan selama 2022 di Kota Kediri.

"Saya menyampaikan beberapa capaian dan amanat dari Bapak Presiden yang perlu kita perhatikan dalam perencanaan pembangunan tahun 2024 mendatang,” ungkapnya.

Mas Abu menuturkan capaian 2022 jaminan kesehatan di Kota Kediri sudah mencapai angka 98 persen.

Hal itu berarti sebesar 98 persen warga Kota Kediri telah terdaftar dan tercover dalam BPJS Kesehatan.

Pada kesempatan itu Walikota berpesan kepada para RT, agar mencari warga Kota Kediri yang belum terdaftar BPJS untuk kemudian didaftarkan khususnya warga yang kurang mampu.

Walaupun masih dalam pandemi Covid-19, Pemkot Kediri mampu menyelenggarakan pelatihan kerja dan melatih 2.903 warga.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, Kota Kediri mampu membangun saluran air sepanjang 151.297 meter.

Panjang saluran tersebut seperti menempuh perjalanan dari Kediri sampai dengan ke Kota Solo.

Sementara di bidang pemerintahan, ada  beberapa yang telah dicapai seperti nilai SAKIP dengan kategori BB, Opini WTP selama 8 tahun berturut-turut sejak 2014.

Selain itu Kota Kediri juga dinobatkan sebagai Kota Toleran, beberapa waktu lalu juga mendapat penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kovablik).

Mas Abu juga menyampaikan yang menjadi amanat Presiden Joko Widodo dalam hal stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Stunting dapat terjadi bila anak kurang gizi atau ketika hamil ibu mengalami anemia," jelasnya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved