Berita Surabaya

185 Penganut Agama Hindu di Surabaya Ikuti Seleksi Beasiswa Jalur Penghafal Kitab Suci

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi membuka secara langsung seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci agama Hindu, di Pura Segara, Kecamatan Kenjeran.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menghadiri pembukaan seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci agama Hindu, di Pura Segara, Kecamatan Kenjeran, Sabtu (4/2/2023). 

SURYA.CO,ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya kembali membuka pendaftaran beasiswa melalui jalur penghafal kitab suci.

Saat ini, beberapa tahapannya telah memasuki tahap ujian.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (Cak Eri) pun membuka secara langsung seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci agama Hindu, di Pura Segara, Kecamatan Kenjeran, Sabtu (4/2/2023).

Seleksi penghafal kitab suci yang ketiga kali ini, diikuti oleh 185 pelajar penganut Hindu, mulai dari jenjang TK, SD, dan SMP.

Cak Eri menyampaikan, seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci adalah bentuk komitmen Pemkot Surabaya memastikan pendidikan dapat di akses seluruh masyarakat. Juga, bagian dari pemersatu umat di Surabaya.

Cak Eri menegaskan, Surabaya sebagai kota toleransi dan rumah semua pemeluk agama.

“Saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh umat Hindu di Kota Surabaya," kata Cak Eri.

"Kalau anak-anak sudah menghafal kitab sucinya, maka Surabaya akan menjadi kota yang aman dan damai. Sertai, tentunya penuh dengan toleransi,” imbuhnya.

Para penghafal kitab suci, nantinya diharapkan bisa menjadi pemimpin yang memiliki akhlak mulia. Juga menjadi pelopor dalam menegakkan toleransi antar umat beragama, suku, serta budaya.

Rencananya, kuota Beasiswa Penghafal Kitab Suci akan ditambah. Khususnya pada agama Hindu.

Menurut Cak Eri, semakin banyak kuota, maka akan semakin banyak generasi muda yang berakhlak, sesuai ajaran agamanya masing-masing.

“Tentu kegiatan ini akan dimasifkan, dan sudah menjadi agenda rutin. Surabaya adalah kota toleransi, tidak boleh satu dengan lainnya merasa lebih baik,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan teknis seleksi tersebut.

Para calon penerima beasiswa tidak hanya menghafal, namun juga diminta untuk memaknai bacaan sesuai dengan cara, dari masing-masing agama.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved