Berita Lamongan

Warga Lamongan Selatan Resah Hoaks Penculikan Anak, Minta Polisi Tingkatkan Pengamanan

meningkatkan pengawasan pada anak saat keluar rumah, beri pengertian anak agar tidak berinteraksi pada orang yang tidak dikenal

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Kegiatan Jumat Curhat yang digelar Polsek Tikung bersama Forpimcam di Balai Desa Dukuhagung, Lamongan, Jumat (3/2/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Hoaks atau benar adanya, kabar penculikan anak yang menyebar belakangan ini seperti meracuni benak masyarakat agar tetap waspada. Imbauan agar warga tidak cepat percaya tetapi juga tidak lengah itu, terlihat saat warga Lamongan berdialog dengan polisi dalam kegiatan rutin Jumat Curhat di Balai Desa Dukuhagung, Kecamatan Tikung.

Program Jumat Curhat itu memang menjadi cara Polres Lamongan untuk mendekatkan diri ke masyarakat, untuk mendengarkan, menampung keluh kesah serta memecahkan berbagai persoalan. Dan di kantor balai desa yang berjarak 5 KM arah Selatan dari pusat pemerintahan Lamongan itu, tema penculikan anak mengundang perdebatan.

Kapolsek Tikung, Iptu Anang Purwo Widodo bersama Forpimcam pun mendapat banyak pertanyaan warga tentang kabar penculikan anak itu. Banyak yang menanyakan kebenaran kabar tersebut.

"Kami lebih takut saat mendengar informasi tersebut. Karena biasanya banyak anak di kampung yang bermain di luar rumah. Sementara orangtua banyak yang kerja keluar, termasuk ke sawah, " ungkap Kasun Dukuhagung, Ayu Dwi Asmara.

Untuk membawa anak ke sawah, juga tidak mungkin. Dan ini menjadi dilema bagi warga yang hidup di desa. "Mau menunggu anak di rumah sepulang sekolah misalnya, juga sangat tidak mungkin, " seloroh emak-emak, Rini Sulasih warga RT 01/RW 01 Tikung.

Santernya informasi penculikan anak tidak bisa dibendung karena di desa itu, hampir 90 persen warga sudah memenag ponsel. Di forum itu pula, warga meminta pihak keamanan untuk memberikan informasi kebenaran informasi yang berkembang itu serta meningkatkan pengamanan dan pelayanan.

Menanggapi masukan masyarakat peserta Jumat Curhat, Kapolsek Tikung, Iptu Anang Purwo Widodo menegaskan bahwa informasi tersebut hoaks alias bohong.

"Bapak ibu, kalau ada informasi yang memicu keresahan, bisa langsung tanyakan pada kami, pak polisi atau pak tentara tentang kebenarannya. Kami selalu membuka pintu 24 jam bagi masyarakat, " kata mantan Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Lamongan ini.

Anang meyakinkan pada waerga bahwa penculikan anak itu hoaks alias tidak benar, "Dadi niku mboten leres (jadi informasi itu tidak benar), " tambah Anang.

Meski begitu, warga diminta kompak menjaga keamanan bersama dan kondusifitas di desa. Menyitir apa yang disampaikan Kapolres Lamongan, AKBP Yakhob Silvana Delareskha, untuk menghadapi informasi penculikan anak itu warga diminta tidak cepat tidak panik dan resah.

Yang paling utama adalah meningkatkan pengawasan pada anak saat keluar rumah, beri pengertian anak agar tidak berinteraksi pada orang yang tidak dikenal. Kemudian, tidak memberikan barang atau perhiasan pada anak yang dapat menarik perhatian pelaku kejahatan.

"Terakhir bila melihat orang yang mencurigakan, segera laporkan ke RT atau RW, perangkat desa atau ke petugas keamanan," ujar Anang. *****

Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved