Berita Surabaya

Ada Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden, Mahasiswa di Jawa Timur Minta Pemilu Digelar Sesuai Jadwal

Tolak wacana perpanjangan jabatan presiden, kumpulan mahasiswa di Jawa Timur berharap Pemilu dapat digelar sesuai jadwal

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
Istimewa
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) saat menggelar aksi tolak wacana masa jabatan presiden dan penundaan pemilu di depan Gedung DPRD Jatim, Kamis (2/2/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kumpulan mahasiswa di Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) berharap Pemilu dapat digelar sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dengan menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jatim, Kamis (2/2/2023), puluhan mahasiswa itu meminta tak boleh ada penundaan Pemilu serta isu jabatan Presiden 3 periode.

Dalam keterangan tertulis, perwakilan AMPD Jatim, Nauval menyoroti bergulirnya wacana perpanjangan jabatan presiden yang mengemuka beberapa waktu lalu.

Menurut Nauval. sebetulnya wacana ini mencederai nilai demokrasi serta konstitusi.

Begitu pula terkait wacana penundaan Pemilu, mahasiswa mengingatkan pasal 7 UUD 1945.

"Bahwa Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan," kata Nauval dalam pernyataannya, Jumat (3/2/2023).

Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi berasal dari sejumlah kampus ternama di Jawa Timur.

Koordinator lapangan dalam aksi itu, Muhammad Fatchullah mengatakan, wacana penundaan Pemilu hingga jabatan Presiden tiga periode yang bergulir beberapa waktu lalu dinilai cacat logika hukum. Serta, tak ada alasan yang bisa jadi landasan.

Selain menyoroti dua wacana itu, AMPD Jatim juga menyuarakan kritikan di antaranya pada Perppu Ciptaker serta penghapusan Presidential Threshold 20 persen.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved