Berita Kota Surabaya

Terjaring Razia Ketertiban, Sejumlah Remaja Dijadikan Duta Pemkot Surabaya

mereka bisa mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Sekaligus, mengajak para remaja lainnya mengikuti Sekolah Wawasan Kebangsaan

surya/bobby constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menggelar operasi ketertiban di sebuah kawasan beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemkot Surabaya mengamankan sejumlah remaja pada operasi ketertiban beberapa waktu lalu. Para remaja tersebut diamankan melalui operasi ketertiban secara marathon yang menyasar sejumlah daerah yang rawan terjadi kenakalan remaja.

Setelah diamankan, mereka mendapatkan pembinaan dan pendidikan kebangsaan. "Ada sekitar 78 anak yang akan mengikuti Sekolah Wawasan Kebangsaan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (2/2/2023).

Dalam proses pembelajaran di Sekolah Wawasan Kebangsaan, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan TNI/Polri. Nantinya, kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) akan berlangsung di lingkungan TNI/Polri.

Usai mengikuti sekolah kebangsaan, para remaja selanjutnya akan dinobatkan sebagai Duta Pemkot Surabaya. "Kita izinkan ke sekolahnya (untuk mengikuti sekolah Wawasan Kebangsaan)," kata Cak Eri.

"Setelah itu, kita jadikan Duta Pemkot Surabaya. Tujuannya, mengajak teman-temannya masuk ke alam Sekolah Wawasan Kebangsaan,” tambahnya.

Kepada teman lainnya, mereka bisa mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Sekaligus, mengajak para remaja lainnya mengikuti Sekolah Wawasan Kebangsaan. "Insya Allah Februari sudah mulai (sekolah wawasan kebangsaan)," jelasnya.

Pemkot Surabaya juga memiliki Rumah Bhinneka. Tempat ini mewadahi berbagai kegiatan toleransi untuk umat beragama, suku, ras, dan golongan dalam menjaga Ideologi Pancasila di Kota Surabaya.

Termasuk, menjadi tempat berkumpul dan berdiskusi untuk melakukan pembauran, menjaring aspirasi masyarakat, serta merangkul berbagai kalangan masyarakat Surabaya. Rumah Bhineka diharapkan ikut menjadi solusi bebagai masalah di Surabaya.

"Pendekatan (penyelesaian masalah) juga dilakukan secara kultural. Siapa yang paling dekat adalah yang mewakili sukunya yang ada di Surabaya," katanya. "(Para tokoh) dari masing-masing sukunya memberikan penguatan persaudaraan. Serta, mengajak untuk menjaga Surabaya,” tandasnya. *****

Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved