Perjuangan Vira Menjadi Bonita, Dihantui Rasa Takut Hingga Candu Akut

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jiwa Wani benar-benar ditunjukkan oleh Safrianti Martha dalam perjuangannya menjadi seorang Bonita.

Memilih menjadi Bonita waktu masih duduk di bangku SMP, saat image Bonek kala itu kurang baik menjadi tantangan tersendiri bagi dara berusia 20 tahun ini.

"Awal takut banget, karena waktu itu masih jaman Persebaya main di Gelora 10 November, sering ricuh," cerita Safrianti Martha kepada SURYA.CO.ID, Selasa (31/1/2023).

Pun demikian dengan respons keluarga yang melarangnya menjadi Bonita, karena citra kurang baik Bonek saat itu.

"Keluarga banyak asli Surabaya, jadi tahu suporter Persebaya dulu seperti apa, sering ricuh dan lain-lain. Awalnya keluarga gak dukung sama sekali buat aku jadi Bonita. Tetapi lama kelamaan sudah tahu positifnya Bonek, dikasih izin lihat langsung ke stadion," kata dara yang akrab disapa Vira tersebut.

Perdana nribun untuk Persebaya, Vira akui takjub dengan atmosfer Bonek di dalam stadion lewat totalitas dan berbagai kreativitasnya.

"Pokoknya gak bisa dijelasin dengan kata-kata, intinya dari rasa takut banget, menjadi rasa penasaran dan nagih," jelas anak kedua dari dua bersaudara itu.

"Sampai sekarang pun jika tidak bisa hadir dukung Persebaya, rasanya benar-benar gak enak banget, bad mood segala macem pokoknya. Kapan pun dan di mana pun Persebaya berlaga, hati ingin selalu ada dan dukung," tambahnya.

Akibat kecanduan, mendorong dirinya tidak hanya saksikan laga home, ia juga penasaran dengan atmosfer away. Akhirnya tahun 2019, pertama kali Vira melakukannya saat Persebaya sambangi markas PSS Sleman.

"Seru, karena bareng temen-temen nikmati perjalanan. Satu komando dengan Bonek lain yang awayday, sok kenal sama sesama Bonek yang ketemu di jalan maupun di tribun. Ya pokoknya dibuat asik, padahal baru ketemunya cuma sehari itu," kata Vira penuh senyum.

Paling ditunggu adalah momen menyanyikan anthem Persebaya, song for pride.

"Merinding gak bisa dijelasin, karena suara Bonek yang lantang dan kompak buat song for pride. Menjadi anthem yang enak didengar dan membuat semangat para penggawa Persebaya," ucapnya.

Mengenai pemain favorite, Vira memiliki pilihan berbeda dari umumnya.

"Pemain favoritku musim ini Leo Lelis, kalau untuk lokalnya Denny Agus, karena cowokku sendiri," kata Vira penuh semangat.

Tidak hanya total mendukung Persebaya, dara hobi traveling ini juga ikut andil mengikis citra buruk Bonek di masa lalu dengan berperan aktif di setiap kegiatan sosial Bonek.

Ia berharap, Persebaya terus meraih prestasi terbaik, musim ini juga mendatang.

"Meskipun tidak bisa juara musim ini, harus tetap bersyukur dan tetap berusaha untuk menjadi yang lebih baik di musim berikutnya," pungkas Vira.