Kapolres Nganjuk Ingatkan Siswa Bahaya Informasi Hoaks yang Provokatif

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat melalui sekolah-sekolah intensif dilaksanakan jajaran Polres Nganjuk.

Kali ini dilakukan dengan meminta para siswa sekolah untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi hoaks yang belakangan banyak beredar di media sosial (Medsos).

Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad menjelaskan, pihaknya melibat betapa masifnya kerusakan yang ditimbulkan oleh informasi hoaks yang bersifat provokatif.

Terutama menyangkut kemanan dan ketertiban masyarakat yang akhir-akhir ini terusik dengan beberapa aksi tawuran antar kelompok dan gesekan antar perguruan silat.

"Kami tidak melarang adik-adik mengikuti salah satu perguruan (pencak silat) untuk mengembangkan bakat dan potensi yang adik-adik miliki, tetapi jangan mudah terprovokasi dan ikut-ikutan menyebarkan berita hoaks," kata Muhammad dalam kegiatan upacara bendera di SMA Negeri 2 Nganjuk, Senin (30/1/2023).

Dikatakan Muhammad, para siswa disilahkan menyalurkan bakat dan hobinya, namun salurkan energi ke arah yang positif serta latih kedisiplinan dan tanggung jawab.

Dengan demikian nantinya ke depan para siswa akan terbiasa dalam menghadapi kehidupan nyata di lapangan.

"Ini yang coba kami tekankan agar para Siswa dapat mengerti dan menyaring setiap informasi yang didapat melalui medsos. Cek kebenaran informasi tersebut dan tidak justru bertindak provokatif," ucap Muhammad.

Sementara Kapala sekolah SMA Negeri 2 Nganjuk Rita Amalisa mengatakan, pihaknya cukup mengapresiasi Kapolres Nganjuk yang menjadi langsung menjadi pembina upacara di sekolahnya.

Hal itu dinilai cukup baik untuk bisa memberikan pengetahuan dan pengertian terhadap anak secaa langsung dibidang keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak Kapolres beserta Anggota yang telah memberikan imbauan kepada para Siswa, Harapan kami kepada para siswa-siswi SMA Negeri 2 Nganjuk untuk tidak tersangkut masalah hukum yang dapat merusak masa depan mereka. Dan bisa menfilter informasi hoak yang merugikan," tutur Rita Amalisa.