Pembangunan Dinding Sungai di Jalan Rusak Kemlagi, DPUPR Mojokerto Siapkan Anggaran Rp 3 Miliar

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Mojokerto mengalokasi anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk pembangunan tebing penahan jalan di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, yang rusak selama dua tahun tidak kunjung diperbaiki.

Pembangunan penahan jalan itu, sebagai antisipasi kerusakan jalan yang diakibatkan erosi aliran sungai.

Rencananya, pengerjaan penahan jalan di Desa Mojopilang Kecamatan Kemlagi akan dikerjakan pada pertengahan tahun ini.

Kepala DPUPR Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, pengerjaan penahan jalan di Desa Mojopilang akan menggunakan konstruksi Sheet Pile.

Sebelumnya, jalan poros desa tersebut telah beberapa kali diperbaiki, namun kembali rusak akibat bagian bawah tergerus erosi sungai.

"Perbaikan jalan di Desa Mojopilang kami prioritaskan pembangunan penahan jalan dulu, karena kondisi jalan ini berada persis di tepi sungai," jelas Rinaldi saat dikonfirmasi melalui seluler, Sabtu (28/1/2023).

Menurutnya, pembangunan penahan jalan masih dalam perencanaan yang rencananya akan direalisasikan pada Maret-April 2023.

"Masih dalam perencanaan, untuk anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk pengerjaan penahan jalan di Mojopilang," terangnya.

Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Mojokerto, Henri Surya menjelaskan, sesuai hasil kajian di lapangan konstruksi pembangunan penahan jalan di Desa Mojopilang akan menggunakan Sheet Pile.

"Kontur tanah di sana cukup unik, sehingga kami pakai konstruksi Sheet Pile yang dipasang berjejer untuk menahan jalan dengan batas sungai," ungkapnya.

Henri menyebut, kondisi paling parah jalan rusak yang disebabkan erosi sungai berada di depan sekolah MI Darul Muta'allimin.

"Kami sudah survei, untuk kondisi yang parah kami prioritaskan pembangunan dinding penahanan jalan," ujarnya.

Progres rencana pembangunan dinding penahanan jalan Mojopilang, masih dalam tahap perencanaan.

Ia belum dapat menyampaikan panjang pembangunan dinding penahanan sungai itu, lantaran tergantung kedalaman Sheet Pile.

"Sudah presentasi terkait perencanaan dinding penahanan Jalan Mojopilang Jumat kemarin, nanti akan menyesuaikan menggunakan e-katalog atau lelang sesuai kondisi pengerjaannya, " tegasnya.

Ditambahkannya, potensi kendala dalam pengerjaan salah satunya yakni kontur tanah sungai yang berbatasan dengan jalan kondisinya labil. Sehingga dapat menghambat pembangunan dinding penahanan tersebut.

"Kondisi tanah labil jadi harus diperhitungkan, pekerjaan kemungkinan bisa membengkak dari uruk untuk bagian yang longsor," tandasnya.