Berita Surabaya

8 FAKTA Tukang Becak di Surabaya Bobol Rekening BCA, Mulanya Indekos hingga Amati Kebiasaan Korban

Inilah 8 fakta baru tukang becak di Surabaya bobol rekening BCA, mulanya indekos hingga amati kebiasaan korban

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
YOUTUBE
Muin (80) mengungkapkan kronologi rekening BCA dibobol mantan penghuni kosnya, Thoha, dan seorang tukang becak 

SURYA.CO.ID - Terungkap sederet fakta terbaru tukang becak di Surabaya bobol rekening BCA senilai Rp 320 juta.

Fakta terbaru mengungkap kronologi tukang becak di Surabaya, yang bermula dari pelaku bernama Thoha (40) menjadi salah satu penghuni kos milik Muin (80).

Tak disangka, sejak tinggal di sana, Thoha diam-diam mengamati kebiasaan Muin.

Dari sinilah, Thoha mengetahui banyak hal tentang Muin, termasuk tempat penyimpanan barang-barang berharga. 

Berikut fakta lengkapnya.

Sewa Kamar Kos

Muin Zachry memperlihatkan buku tamu yang pernah ditulis Thoha, otak pelaku pembobolan rekening BCA di Surabaya, Jumat (27/1/2023).
Muin Zachry memperlihatkan buku tamu yang pernah ditulis Thoha, otak pelaku pembobolan rekening BCA di Surabaya, Jumat (27/1/2023). (SURYA.CO.ID/Tony Hermawan)

Pada 5 Juli 2022, Thoha datang ke rumah Muin untuk menjadi penghuni kos.

Kemudian, Thoha dipersilakan menempati kamar yang paling dekat dengan tangga.

Mengamati Kebiasaan Korban

Sejak hari pertama tinggal di situ, tanpa disadari Muin, Thoha ternyata mengamati di mana Muin menyimpan barang-barang berharga. Termasuk kapan rumah Muin dalam kondisi sepi.

Muin terkecoh, karena Thoha termasuk orang yang lihai bercakap. Sampai-sampai Muin sempat ditawari bisnis untung gede dari jual beli mobil. Ambil barang dari Jakarta lalu dijual di Surabaya.

Ajak Berbisnis

Dari situlah Thoha mengetahui bahwa Muin memiliki uang senilai Rp 320 juta di Bank BCA.

"Habis ngobrol bisnis itu, Thoha bilang kalau ada temannya yang mau kirim uang ke dia. Tapi transfer ke rekening saya. Mungkin, waktu saya buka m-banking, dia ngintip PIN," ujar Muin.

Setelah mengetahui PIN ATM milik Muin, Thoha lalu merancang strategi.

Diam-diam ambil berkas penting

Thoha sering turun ke lantai 1 untuk bongkar-bongkar lemari ketika Muin pergi. Thoha mencari di mana buku tabungan, KTP disimpan. Serta mempelajari tanda tangan Muin.

Aksi Thoha tidak ketahuan, lantaran istri Muin dalam keadaan sakit komplikasi.

Istri Muin hanya bisa terbaring di atas kasur. Bahkan, mata dan telinganya juga tidak begitu awas lagi.

Cari orang mirip Muin

Pada 3 Agustus 2022, Thoha kemudian mencari orang yang memiliki postur tubuh mirip dengan Muin.

Ketemulah tukang becak bernama Setu di depan Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Thoha dengan segala rayuannya menjebak Setu untuk menjadi eksekutor. Mereka berdua lalu bertukar nomor handphone. Praktis, Setu bersedia.

Datang ke kantor BCA

Thoha saat itu juga mengajak Setu pergi ke Bank BCA cabang Indrapura Surabaya.

Di lokasi tersebut, Thoha menyuruh Setu menyamar jadi ayahnya.

Nah, agar tidak dikenali, wajah Setu ditutupi masker. Kemudian, Setu juga disuruh pakai peci.

Di bank, Thoha menanyakan cara pengambilan uang tabungan dalam jumlah besar ke teller. Sekaligus, menginformasikan bahwa Setu dalam waktu dekat bakal menarik uang tabungan.

Akhirnya bank memberikan slip penarikan uang kepada mereka.

Tanggal 5 Agustus 2022, Thoha memutuskan melakukan aksi kejahatan ini.

Sebab, saat itu situasi rumah Muin tengah sepi. Muin pergi Salat Jumat. Istri Muin sedang tidur.

Sebelum beraksi, Thoha membuat tanda tangan palsu di slip penarikan uang.

Tanda tangan tersebut sangat mirip dengan tanda tangan Muin. Lalu, slip penarikan uang, serta KTP, ATM dan buku tabungan milik Muin dibawa.

Kemudian, Thoha menelepon Setu untuk mengajak kembali pergi ke Bank BCA cabang Indrapura.

Sampai di sana, Thoha menunggu di luar. Uang milik Muin pun terkuras.

Muin baru menyadari jadi korban kejahatan setelah pulang salat Jumat.

"Saya habis pulang salat Jumat masuk kamar, terus cari dompet. Di situ saya sadar KTP, ATM hilang," ujar Muin.

Muin pun buru-buru ke Kantor BCA cabang Jalan Semarang. Dari sinilah kejahatan ini terbongkar.

Kini, Thoha dan Setu menjadi terdakwa Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Setu hanya terima Rp 5 juta

Dalam materi dakwaan yang dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Surabaya, aksi itu dilakukan Setu di sebuah kantor cabang bank swasta di Jalan Indrapura Surabaya pada 5 Agustus 2022.

"Saat itu dia hanya memakai masker dan kopiah dan hampir mirip dengan pemilik rekening bernama Muin Zachry," kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanjung Perak Surabaya, Putu Arya Wibisana, dikonfirmasi Jumat (20/1/2023).

Sementara, Thoha rekannya menyiapkan slip penarikan dan mengisinya dengan nominal Rp 320 juta dan membubuhkan tanda tangan palsu pemilik rekening. Aksi tersebut membuahkan hasil.

Kemudian, Setu menekan tombol pin ATM yang sudah diberi oleh Thoha dan berhasil membawa keluar uang ratusan juta yang dimasukkan dalam 2 tas kresek.

"Setelah aksinya berjalan mulus, Setu mendapatkan uang Rp 5 juta sebagai tanda terima kasih," terang Putu.

Presdir BCA tolak ganti rugi uang nasabah

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja tolak mengganti rugi uang nasabah yang dibobol oleh Setu dengan jumlah Rp 320 juta.

Menurut Jahja, Bank BCA tidak akan mengganti rugi uang nasabahnya. Sebab, hal tersebut masuk dalam kelalaian nasabah sendiri. Pasalnya, kartu tanda penduduk (KTP) bahkan PIN ATM Muin telah diketahui oleh Setu.

"Disini sudah jelas, uang nasabah tidak diganti karena tidak menjaga keamanan. KTP, Pin dan buku tabungan nasabah yang kurang dijaga," kata Jahja saat dihubungi Tribunnews, Senin (23/1/2023).

Jahja juga menyampaikan, wajah Setu dinilai mirip dengan Muin. Bahkan, teller Bank BCA pun sempat terkecoh hingga akhirnya Setu berhasil membawa uang Rp 320 juta milik Muin.

Jahja menegaskan, atas kejadian ini pihaknya mengimbau nasabah untuk menjaga keamanan rekeningnya. Dia pun enggan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) yang sudah diberlakukan pada teller Bank BCA.

"Teller tidak salah, semua dokumen asli, wajah penipu mirip nasabah. Nasabah pun terkejut saat lihat penipu kok mirip dia. Jadi jangan tambah yang bikin nasabah lain yang susah karena repot tambahan SOP," ujar Jahja.

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved