Berita Blitar

Pak Ogah Terkapar di Jalur Malang-Blitar Akibat Diseruduk Pikap. Ajaib, Masih Selamat

Korban pingsan sesaat setelah kejadian dan langsung dilarikan ke rumah sakit swasta yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari TKP

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Petugas Polres Blitar melakukan olah TKP kecelakaan yang dialami relawan pengatur lalu lintas, Rabu (25/1/2023) malam. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Nasib Pak Ogah setelah ditabrak sebuah mobil pikap di jalur utama Malang-Blitar, Rabu (25/1/2023) malam lalu, termasuk beruntung.

Karena setelah sempat terkapar di jalan, ia hanya pingsan namun selamat dan mendapat perawatan di rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi tabrakan.

Pak Ogah di sini bukan nama asli atau tokoh dalam film anak-anak, tetapi sebutan untuk Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas).

Warga biasanya menyebut Pak Ogah untuk orang yang menyeberangkan para pengendara kendaraan bermotor atau pejalan kaki di pertigaan atau perempatan jalan yang padat.

Korban bernama asli Samsuri (58), warga Desa Pager Gunung, Kecamatan Kesamben.

Dan tabrakan yang ia alami menjadi pelajaran bahwa bahaya juga bisa mengancam relawan penyeberangan.

Korban tertabrak mobil pikap saat mengatur arus lalu lintas di jalur Malang-Blitar, tepatnya Simpang Empat Lingkungan Babadan, Kecamatan Kesamben.

Korban pingsan sesaat setelah kejadian dan langsung dilarikan ke rumah sakit swasta yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari TKP.

"Korban memang terluka namun bisa tertolong.

Dan pihak yang menabrak atau pemilik pikap bertanggungjawab atas apa yang dialami korban," kata AKP Suhartono, Kapolsek Kesamben, Kamis (26/1/2023).

Malam itu, korban 'berdinas' di simpang empat di seberang kantor Perhutani atau TPK (Tempat Penyimpanan Kayu) Kecamatan Kesamben.

Simpang empat itu memang selalu ramai siang dan malam, arus lalu lintasnya cukup ramai karena merupakan jalur utama jurusan Malang-Blitar.

Apalagi di perkampungan dan kiri kanan jalan raya itu ada deretan penjual makanan, mulai lalapan bebek, nasi goreng, warung kopi sehingga banyak orang lalu-lalang menyeberang untuk makan.

"Memang banyak orang beraktivitas di sepanjang jalan itu, sementara jalan itu merupakan jalan poros yang selalu ramai.

Halaman
12
Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved