Breaking News:

Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

SOSOK Brigjen yang Mau Atur Vonis Ferdy Sambo Mulai Terdeteksi, Begini Reaksi KY, MA dan PN Jaksel

Sosok Brigadir jenderal (Brigjen) yang mencoba mengatur vonis Ferdy Sambo di perkara pembunuhan BRigadir J, mulai terdeteksi. 

Editor: Musahadah
kolase youtube Uya Kuya TV/tribunnews
Mahfud MD mendengar ada gerakan-gerakan agar vonis Ferdy Sambo bukan hukuman mati atau seumur hidup. Sosok Brigjen di belakangnya mulai terdeteksi. 

SURYA.co.id - Sosok Brigadir jenderal (Brigjen) yang mencoba mengatur vonis Ferdy Sambo di perkara pembunuhan BRigadir J, mulai terdeteksi. 

Sosok Brigjen ini kali pertama disebut Menkopolhukam Mahfud MD saat mengungkap adanya gerakan bawah tanah yang mencoba mengatur vonis Ferdy Sambo

Mahfud MD menjamin aparat penegak hukum tidak akan terpengaruh, meskipun ia juga mendengar bahwa yang bergerilya untuk vonis Ferdy Sambo itu adalah pejabat tinggi pertahanan dan keamanan.

Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) itu meminta siapapun pihak yang memiliki info terkait upaya "gerakan bawah tanah" itu untuk melapor kepadanya.

"Ada yang bilang soal seorang Brigjen mendekati A dan B, Brigjen-nya siapa? Sebut ke saya, nanti saya punya Mayjen. Banyak kok, kalau Anda punya Mayjen yang mau menekan pengadilan atau kejaksaan, di sini saya punya Lejten," ucap Mahfud.

Baca juga: ADA KONSORSIUM 303 di Gerakan Bawah Tanah Ferdy Sambo? Pakar: Tidak Murah, hingga Ratusan Miliar

Terbaru, Pakar Politik dan Keamanan, Prof Muradi mengidentifikasi sosok brigjen yang perna disebut Mahfud MD

Menurutnya, sosok Brigjen itu masih aktif dan ada keterkaitan dengan kakak asuh Ferdy Sambo yang kerap diungkapkan Muradi sejak kali pertama kasus ini mencuat. 

"Kelihatannya yang disebut dengan jenderal bintang 1 aktif, bukan pensiun. Walau pun saya selalu mengatakan ada dorongan kakak asuh," ujar Muradi dikutip dari tayangan Primetime News Metro TV, Minggu (22/1/2022). 

Terlepas dari itu, Muradi ingin menekankan bahwa gerakan bawah tanah ini bisa jadi dilakukan oleh loyalis atau pihak yang berhutang budi dengan Ferdy Samo. 

Terkait dengan loyalis ini, Muradi mengaku sudah emngingatkan di awal September 2022 sebelum perkara ini dinyatakan lengkap atau P21, bahkan pihak-pihak ini akan terus menerus hingga hari ini untuk membela Ferdy Sambo

"Sampai hari ini poin pentingnya bahwa kelihatannya orang-orang yang loyalis FS masih cukup bercokol," katanya. 

Sementara terkat balas budi, Muradi mengingatkan peristiwa di kejaksaan agung pada tiga atau empat tahun silam. 

"Ketika kasus kebakaran di Kejagung juga bisa jadi poin penting untuk diteliti lebih dalam. Apakah ada betul misalnya dugaan imbal balik dan sebagainya," katanya. 

Selain loyalis dan tim balas budi, kubu Ferdy Sambo juga memperkuat profesional hire seperti tim legal, cyber truth dan tim media.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved