JADWAL Puasa Rajab 2023 Beserta Bacaan Niat dan Hukum jika Digabung Puasa Qadha Ramadan

Berikut ini jadwal puasa Rajab 2023, beserta bacaan niat dan hukum jika digabung dengan Puasa Qadha Ramadan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
CANVA
ilustrasi Puasa Rajab 2023 

SURYA.CO.ID - Berikut ini jadwal puasa Rajab 2023, beserta bacaan niat dan hukum jika digabung dengan Puasa Qadha Ramadan.

Awal bulan Rajab 1444 H akan jatuh pada Senin, 23 Januari 2023, menurut kalender Nahdlatul Ulama (NU).

Nabi Muhammad SAW menganjurkan, Umat Islam melaksanakan ibadah sunnah di bulan Rajab.

Satu di antaranya, melakukan puasa Rajab.

Aturan Puasa Rajab

Menurut almarhum Kiai Maimoen Zubair, mengerjakan Puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab.

"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10" jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair dikutip dari akun YouTube ppalanwarsarang, yang diunggah 24 Februari 2023, Sabtu (21/1/2023).

Apabila tidak kuat mengerjakan Puasa Rajab selama 10 hari, maka cukup dua hari saja.

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai," tambah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang yang wafat Selasa (6/8/2019) tersebut.

Jika 1 Rajab jatuh pada 23 Januari 2023, artinya puasa Rajab bisa dilakukan sesuai jadwal berikut ini.

Jadwal Puasa Rajab 2023 Hari Ke-1 Sampai 10

  • Senin, 23 Januari 2023 (1 Rajab 1444 H)
  • Selasa, 24 Januari 2023 (2 Rajab 1444 H)
  • Rabu, 25 Januari 2023 (3 Rajab 1444 H)
  • Kamis, 26 Januari 2023 (4 Rajab 1444 H)
  • Jumat, 27 Januari 2023 (5 Rajab 1444 H)
  • Sabtu, 28 Januari 2023 (6 Rajab 1444 H)
  • Minggu, 29 Januari 2023 (7 Rajab 1444 H)
  • Senin, 30 Januari 2023 (8 Rajab 1444 H)
  • Selasa, 31 Januari 2023 (9 Rajab 1444 H)
  • Rabu, 1 Februari 2023 (10 Rajab 1444 H)

Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”

Apabila lupa membaca niat puasa, boleh membacanya di siang hari (khusus puasa sunnah).

Niat Puasa Rajab Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Hukum Puasa Rajab Gabung Puasa Qadha Ramadan

Dikutip dari laman Kesan.id, hadis tersebut dhaif (lemah), Imam Suyuti menjelaskan meski hadis tentang puasa Rajab memiliki derajat dhaif, tetap boleh diriwayatkan (digunakan) untuk fadhail amal (keutamaan amal), karena bukan hadist palsu.

Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadan, maka wajib mengerjakan puasa qadha.

Ustadz Abdul Somad menerangkan, Puasa Qadha di Bulan Rajab memiliki keutamaan yaitu pahala yang berlipat ganda.

Yaitu Puasa Qadha lunas dan mendapat pahala Puasa sunnah Rajab.

Adapun dalil puasa qadha Ramadan dibawah ini:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ - ١٨٤

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." [Surat Al Baqarah Ayat 184].

Niat Puasa Qadha Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya, "Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Niat Puasa Qadha Ramadan harus dibaca sebelum waktu fajar atau waktu Subuh, seperti saat mengerjakan Puasa Ramadan.

Tata Cara Puasa Qadha Ramadan

Shidiq, M.Ag Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta menjelaskan Puasa Qadha sebaiknya dilakukan segera mungkin dan berurutan.

"Sesegera mungkin dan kalau bisa berurut membayarnya, karena di dalam ayat Al Qur'an itu ada suatu ayat yang menegaskan bahwa kita tidak tahu besok itu akan melakukan apa, kita juga tidak tahu akan wafat di bumi mana. Artinya karena ajal kita tidak pasti kapan di mana, sementara membayar utang puasa adalah hal wajib, maka sebaiknya menyegerakan," jelasnya dikutip dari akun YouTube Tribunnnews (18/1).

"Walaupun begitu di dalam Islam, juga diperbolehkan pelaksanaanya dicicil misalnya karena ada kesibukan pekerjaan dan lain-lain, yang membuat sulit untuk melaksanakan sesegera mungkin, lalu tidak dan tidak bisa neberurutan, yang penting jangan sampai pada bulan puasa atau Bulan Ramadan berikutnya," tambahnya.

Batas mengerjakan Puasa Qadha Ramadan adalah sampai Bulan Sya'ban.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved