Breaking News:

Berita Trenggalek

Angka Pekerja Migran 2022 Trenggalek Naik Hampir 5 Kali Lipat dari 2021, Taiwan Jadi Tujuan Favorit

Jumlah pekerja migran 2022 di Trenggalek meningkat tajam dibandingkan tahun 2021.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
surya.co.id/nuraini faiq
Ilustrasi - Calon pekerja migran Indonesia (PMI) mendapat pembekalan di BLK UPT Penempatan dan Perlindungan TKI (P2TKI) Disnakertrans Jatim. 

Berita Trenggalek

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Jumlah pekerja migran 2022 di Trenggalek meningkat tajam dibandingkan tahun 2021.

Pada 2021, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Trenggalek mengeluarkan 411 surat rekomendasi identitas dan paspor pekerja migran.

Pada 2022, mereka mengeluarkan 2040 rekomendasi, atau dengan kata lain naik hampir lima kali lipat.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Trenggalek Pujianto menilai menilai itu karena keadaan pandemi Covid-19 kian melandai.

Negara-negara tujuan pun juga kita terbuka menerima tenaga kerja dari luar negeri termasuk pekerja migran.

Pujianto juga menjelaskan, secara umum, seluruh kecamatan di Trenggalek hampir semuanya memiliki pahlawan devisa dengan jumlah yang merata.
  
Namun Kecamatan Watulimo berada di urutan pertama, kemudian Munjungan, Durenan, Pogalan, Dongko, dan seterusnya. 

Sedangkan negara tujuan favorit pekerja migran Trenggalek pada tahun 2022 adalah Taiwan hingga mencapai 63 persen dari pekerja migran yang berangkat.

"Kemudian 20 persen ke Hongkong, 7 persen ke Malaysia, dan sebagainya," lanjutnya.

Secara gender, 60 persen pekerja migran berjenis kelamin perempuan.

Di sisi lain, fenomena lonjakan minat bekerja menjadi pekerja migran ini membawa dampak positif yaitu devisa negara yang bertambah.

Namun di sisi lain juga memicu masalah sosial.

"Ketika keluarga kita lengkap, kasih sayang yang diberikan ke anak bisa penuh. Tapi anak pekerja migran berpotensi kurang mendapat kasih sayang," jelasnya. 

Untuk itu, pemerintah telah membekali para eks pekerja migran untuk membangun usaha, tujuannya agar mereka mengurungkan niat berangkat tulang ke luar negeri lagi.

"Harapan kita, mereka tidak perlu pergi lagi ke luar negeri kalau uangnya habis, tapi bisa mencari kerja di sini," pungkasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved