Kasus PMK di Jawa Timur Naik Awal Tahun 2023, Berikut Data Tertinggi di Lima Daerah

SURYA.CO.ID, TUBAN - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan sapi, kini tengah menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi Jawa timur.

Di awal tahun 2023, terjadi lonjakan menjadi 188 kasus yang tersebar di berbagai daerah.

Adanya sebaran penyakit yang begitu cepat tersebut, membuat Dinas Peternakan Provinsi Jatim harus ekstra melakukan pencegahan.

"Kita perlu waspada jika terjadi penularan cukup tinggi," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Ariyani saat meninjau penyemprotan desinfektan di pasar hewan Tuban, Kamis (19/1/2023).

Jika mengacu pada data dinas yang dipimpin, ia membeber sebaran kasus PMK di beberapa daerah di Jawa Timur.

Di antaranya, Ponorogo 35, Ngawi 35, Bojonegoro 35, Nganjuk 35. Sedangkan Tuban 26 kasus.

Kemudian Jombang 7, Blitar 5, Probolinggo 4, Magetan 4 dan Lamongan 2 kasus. Sementara untuk daerah lain belum.

"Tambahan kasus PMK itu awal tahun hingga 18 Januari kemarin, total 188 kasus," terangnya.

Meski begitu, berdasarkan data yang masuk juga ada angka kesembuhan bagi sapi yang terjangkit PMK.

Seperti Tuban dan Bojonegoro kesembuhan masing-masing di angka 14, untuk Lamongan 2 sembuh.

Dengan adanya kasus PMK yang mulai naik, maka akan dilakukan penyemprotan di pasar hewan, vaksinasi bagi hewan ternak dan memonitor arus lalu lintas ternak antar wilayah satu dengan yang lain, terutama antar provinsi.

"Kita akan lakukan upaya seperti awal PMK dulu, lalu lintas ternak dari Jateng ke Jatim juga akan menjadi perhatian," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA