Berita Surabaya

Cak Eri: Siswa SD YPI Cokroaminoto Surabaya Belajar di Rumah Warga Bukan Karena Penyegelan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meluruskan isu penyegelan Kompleks sekolah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan pemilik Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto, Kamis (19/1/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) meluruskan isu penyegelan Kompleks sekolah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto. Hal ini disebut sejumlah pihak berimbas terhadap siswa yang kini belajar di rumah warga.

Kepada wartawan, Cak Eri menegaskan bahwa pemindahan kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah warga bukan karena adanya penyegelan sekolah oleh Pemkot. Melainkan, adanya renovasi sejumlah bangunan kelas.

Waktunya renovasi dilakukan sejak Juli 2022. Jauh sebelum waktu penyegelan oleh petugas yang baru dilakukan November lalu.

"Proses belajar mengajar sudah pindah sejak awal (renovasi), sejak Juli. Sebab, kerusakannya nemen (rusak sekali)," kata Cak Eri di sela pertemuan dengan pemilik Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto, Kamis (19/1/2022).

Baca juga: Pemilik Yayasan Bertemu Wali Kota Surabaya, Polemik Penyegelan Sekolah YPI Cokroaminoto Selesai

Di tengah proses renovasi, ternyata ada alumni yang ikut menyumbang biaya renovasi. Rencana pun berubah, dari yang awalnya hanya memperbaiki satu lantai menjadi dua lantai.

Dari sinilah muncul masalah. Sebab, bangunan ini belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) untuk 2 lantai melainkan baru 1 lantai.

Karena belum mengantongi IMB, maka pemerintah menyegel bangunan. Proses renovasi pun terhenti.

"Orang yang nggak ngerti bilang (siswa dipindahkan) karena sekolah disegel. Ngomong A, B, C, D, dan ditambah-tambahi. Akhirnya, kasihan sekolahe, nggak pas sama pemerintah e," katanya.

Wali Kota pun mendukung proses renovasi bisa segera diselesaikan. Sehingga, siswa bisa kembali sekolah dengan belajar di ruangan yang nyaman.

Sembari renovasi dilakukan, pengurusan perizinan juga diselesaikan. Sehingga seluruh lantai bisa segera ditempati.

Di sisi lain, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto Alfiyatussolichah mengakui pemindahan siswa dilakukan sejak Juli karena bangunan sekolah direnovasi total. Khawatir akan menggangu kegiatan siswa, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah warga.

"Lantai 1 rusak total. Kena rayap dan sebagainya. Sehingga, direnovasi ulang," katanya.

Dari pertemuan dengan Wali kota tersebut, akhirnya ada kesepakatan. Pihak Pemkot memperbolehkan Yayasan merenovasi sekolah hanya untuk lantai 1 saja.

Nantinya, segel akan dibuka dan peralatan kontraktor bisa mulai digunakan kembali. Renovasi lantai 1 bisa dilanjutkan.

"Kami sudah bertemu para tukang (bangunan). Kita fokus di lantai 1. InsyaAllah kita kebut dengan kekuatan penuh. Intinya, kegelisahan bisa segera selesai," katanya.

Besar harapannya, siswa bisa pindah dari yang saat ini belajar di rumah warga, kembali ke sekolah. "Saya nggak ingin anak didik saya dalam kondisi yang seperti ini. Kewajiban kami, meyakinkan untuk sekolah bisa segera selesai (pembangunan)," katanya sedikit terisak.

"Siswa mengatakan sudah capai. Pengin (kembali) ke sekolah. Belum lagi yang dari orang tua. Sehingga, kami nggak ingin berlama-lama (direnovasi). Awalnya ditarget Desember, molor, nangis kabeh," katanya.

Pihaknya siap menyelesaikan proses perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kami siap duduk bareng yang penting siswa saya bisa sekolah," katanya.

Setelah lantai 1 selesai perbaikan, maka siswa bisa kembali ke sekolah. Namun menurutnya, kapasitas kelas tak bisa menampung seluruh siswa apabila hanya 1 lantai.

Sehingga, siswa nantinya masuk secara bergantian. "Masukan dari pengawas (Dinas Pendidikan) dan Kementerian Agama, siswa masuk dengan dibuat shift," katanya.

"Yang sifatnya pengayaan atau elaborasi, bisa dilakukan di rumah. Sedangkan untuk materi utama tetap di kelas," katanya.

Untuk diketahui, sekolah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto yang berada di Jalan Pertukangan Tengah, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, disegel Pemkot sejak November. Penyebabnya, sekolah belum melengkapi proses perizinan.

Penyegelan tersebut dilakukan ditengah proses renovasi  sekolah yang dilakukan sejak Juli. Akibatnya, proses renovasi pun dihentikan sejak November.

Padahal, selama proses renovasi siswa dipindahkan ke rumah warga dan guru untuk proses pembelajaran. Seharusnya, renovasi sekolah bisa selesai pada Desember 2022 dan anak-anak kembali bisa bersekolah di gedung sekolah.

Akibat adanya penyegelan tersebut, penyelesaian renovasi pun tertunda. Saat ini, siswa masih bertahan di rumah warga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved