Berita Jember

Promosikan Produk Lokal ke Malaysia, Pemkab Jember Imbau Pelaku UMKM Jaga Kualitas

Jika produknya adalah makanan, mereka harus menyertakan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nawawi
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember Sartini menjelaskan rencana ekspor produk ke Malaysia. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Sudah banyak produk usaha kecil Indonesia sudah menembus pasar luar negeri. Semangat untuk mengekspor produk UMKM itu juga dilakukan Pemkab Jember, terutama sejumlah produk unggulan dan produk lokal ke Malaysia.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember, Sartini mengaku konsultannya telah melakukan business matching dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk kepentingan ekspor produk.

Menurutnya, setelah melakukan business matching tersebut, konsultan perwakilan Jember juga mengunjungi perusahaan Ananda Lestari yang berada di Malaysia. "Dan perusahaan Ananda Lestari juga akan mengunjungi prodak kami, mulai dari kripik pare, kopi dan cokelat," kata Sartini. Selasa (17/1/2023)

"Harapan kami dengan adanya konsultan kami di KBRI, dan beberapa produk kami sudah didisplay di sana, semakin banyak pula produk kami yang dikunjungi dan bisa melakukan ekspor di sana," imbuhnya.

Sartini menjelaskan, agar pelaku UMKM bisa melakukan ekspor di Malaysia, syarat utamanya mereka harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Jika produknya adalah makanan, mereka harus menyertakan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

"Serta sertifikasi halal, untuk prodak pangan. Kalau untuk produk lain syarat yang penting adalah NIB," jelasnya.

Beberapa produk dari Kota Tembakau yang siap untuk diekspor di Malaysia, kata Sartini, di antaranya edamame, kopi, cokelat dan keripik dari pelepah pisang. "Sementara untuk craft ada produk dari Kecamatan Balung, berupa mangkok dan gelas yang terbuat dari bahan dasar kayu, batik hingga eco print," katanya.

Karena itu yang terpenting pagi pengusaha lokal agar sukses melakukan ekspor produk ke Malaysia, lanjut Sartini, adalah bisa mempertahankan kualitas dan kuantitas. "Karena kadang kalau sudah banyak pesanan, kualitas diturunkan, kuantitas tidak mencukupi. Sehingga harus ada kontinuitas, musim atau tidak musim meraka harus punya stok," jelasnya.

Jika stok produk ini dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, tentunya tidak akan membuat konsumen luar negeri kecewa. "Makanya teman-teman segera mempersiapkan itu. Mulai perizinannya dilengkapi. Nanti kalau perwakilan Malaysia datang ke Jember, akan kami tidak lanjuti dengan kerjasama ekspor impor," tambahnya. *****

Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved