Data Dinkes: Pada 2022, Penderita TBC di Kabupaten Magetan Naik Dua Kali Lipat

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan mencatat, jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2022, bertambah drastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Magetan, Agus Yudi Purnomo memaparkan, pada tahun 2020, pengidap TBC di Magetan mencapai 556.

Kemudian tahun 2021, turun sebanyak 447 penderita.

Namun di tahun 2022, naik dua kali lipat hingga menjadi 871 orang.

"Dari hasil tracing, jumlah kasus terbanyak berada di Kecamatan Panekan, dengan usia bervariasi," ujar Agus, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, kenaikan dari data 2021 dengan 2022 tersebut, lantaran dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga mengakibatkan pasien enggan berobat ke puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"TBC adalah penyakit menular yang lebih berbahaya daripada Covid-19. TBC tidak bisa sembuh dengan sendirinya jika tidak diobati. Sedangkan Covid-19 bisa sembuh sendiri, asal memiliki imun yang bagus," tuturnya.

"Masyarakat yang sudah terpapar dengan salah satu indikasi batuk secara terus menerus tanpa berhenti, harus rajin berobat ke puskesmas. Jika tidak diobati jadi bertambah parah," imbuh Agus.

Kalau tidak segera diobati, lanjut dia, maka menjadi penular bagi orang terdekatnya.

Penularan melalui droplet atau dari tempat makan yang tidak steril, maka satu keluarga, teman atau orang di sekitarnya akan menjadi tertular dalam waktu jangka panjang.

Agus juga menjelaskan, TBC dibedakan menjadi dua jenis. Yakni TB biasa dan TB Sensitif Obat. TBC bisa sembuh asal rajin minum obat. 

"Obatnya bisa didapatkan di puskesmas atau rumah sakit swasta. Gratis tidak dipungut biaya," tandasnya.