Smelter Freeport di Gresik Beroperasi Mei Tahun Depan Harus Beri Muliplier Effect

SURYA.co.id | GRESIK - Smelter Freeport di Gresik beroperasi pada bulan Mei tahun depan. Proyek smelter tembaga design single line ini harus memberikan multiplier effect kepada warga Gresik.

Kepastian beroperasi pada bulan Mei tahun 2024 disampaikan langsung oleh Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas di lokasi proyek. Saat ini pembangunan proyek raksasa senilai Rp 42 triliun ini sudah mencapai 57 persen.

Pihaknya optimistis 18 bulan lagi, Smelter Freeport yang berada di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE Gresik sudah beroperasi.

Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi perkembangan terbaru pengerjaan Smelter Freeport tersebut. Tapi jika benar beroperasi bulan Mei tahun depan, harus sesuai dengan kesepakatan awal.

"Ada prioritas rekrutment tenaga kerja bagi warga Gresik, kemudian ada kemitraaan dengan pengusaha lokal sesuai Peraturan Daerah (perda) kita," kata Qodir sapaan akrabnya, Minggu (15/1/2023).

Hadirnya Freeppert di Gresik, kata Qpdir, harus benar-benar merangsang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik. Muliplier Effect positif harus ditimbulkan sesuai komitmen.

"Kalau tidak, kami akan konsultasi dan laporkan ke pemerintah pusat terkait beberapa komitmen yang tidak dijalankan. Harapanya multiplier effect dari kegiatan Freeport merangsang pertumbuhan ekonomi kemitraan kita bangun bersama pengusaha lokal Gresik, terutama serapan kerja. Mengurangi pengangguran," bebernya.

Dua perda baru tahun 2022, pertama Perda tentang perlindungan dan penempatan tenaga kerja lokal. Kedua, Perda tentang Fasilitasi Kemitraan Berusaha harus ditaati.

"Dengan dua perda ini bersama-sama agar Gresik berdaya tidak hanya sebagai tempat usaha. Masyarakat Gresik mendapat efek positif hadirnya Freeport," imbuhnya. (wil)