Berita Blitar

Berawal dari Pemasok Kayu, Perempuan di Kota Blitar Ini Banting Setir Jadi Perajin Lumpang

Arik Prasetyo Ningsih (36), ibu rumah tangga asa Kepanjenkidul, Kota Blitar, sukses menekuni usaha kerajinan lumpang berbahan kayu

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Rahadian Bagus
surya.co.id/samsul hadi
Arik Prasetyo Ningsih (36), menunjukkan kerajinan lumpang kayu miliknya di rumahnya Kelurahan Sentul, Kota Blitar, Sabtu (14/1/2023).  

SURYA.CO.ID I BLITAR - Arik Prasetyo Ningsih (36), ibu rumah tangga asal Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, sukses menekuni usaha kerajinan lumpang berbahan kayu.

Dalam sebulan, ibu dua anak itu, bisa memproduksi lebih 1.000 lumpang kayu dengan omzet mencapai Rp 50 juta sampai Rp 70 juta.

"Saya merintis usaha ini sejak 2015. Awalnya, saya hanya memasok kayu untuk perajin kendang di Kelurahan Sentul. Ketika terjadi pandemi pada 2020, saya baru memproduksi sendiri kerajinan lumpang kayu," kata Arik ditemui di rumahnya, Sabtu (14/1/2023).

Tumpukan kerajinan peralatan rumah tangga berbahan kayu mulai lumpang, asbak, cobek, dan talenan yang siap dijual ke pelanggan terlihat memenuhi teras rumah Arik.

Sedang di pekarangan kosong depan rumah Arik, terlihat beberapa pekerja memotong kayu menggunakan gergaji mesin untuk bahan kerajinan peralatan rumah tangga.

Suara gergaji mesin bersaut-sautan dengan suara mesin bubut dan mesin amplas yang sedang memproduksi lumpang dan peralatan rumah tanggal lain di depan rumahnya.

"Saya sekarang punya 15 pekerja rata-rata warga sekitar rumah saya. Sedang tempat produksinya, itu ada di depan rumah," ujar Arik sambil menunjuk bangunan semi permanen untuk produksi kerajinan di depan rumahnya.

Arik mulai menekuni usaha di bidang perkayuan sejak 2015. Ia merintis usaha dibantu suaminya, Kasiyanto (47).

Suaminya khusus mencarikan kayu sebagai bahan kerajinan. Sedang Arik menangani produksi dan penjualan.

Awalnya, Arik hanya memasok kayu untuk bahan kerajinan kendang jimbe para perajin di Kelurahan Sentul. Kebetulan, Kelurahan Sentul menjadi sentral perajin kendang jimbe.

Arik mengolah kayu menjadi bahan setengah jadi untuk dipasok kepada para perajin kendang jimbe.

Ketika badai pandemi Covid-19 menghantam Indonesia pada awal 2020, para perajin kendang jimbe di Kota Blitar paling pertama terdampak.

Para perajin kendang jimbe berhenti produksi. Negara China yang menjadi pasar utama para perajin kendang jimbe dari Kota Blitar lockdown karena pandemi Covid-19.

"Begitu terjadi pandemi, perajin kendang jimbe berhenti produksi. Otomatis penjualan kayu saya ikut mandek," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved