Berita Mojokerto

Ambil Momentum Harga Naik, Petani Cabai di Dawarblandong Mojokerto Pilih Panen Lebih Awal

Para petani di Dawarblandong Kabupaten Mojokerto melakukan panen lebih awal.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Petani cabai di Dawarblandong Kabupaten Mojokerto melakukan panen lebih awal menyusul melonjaknya harga cabai, Jumat (6/1/2023). 

Berita Mojokerto

SURYA.co.id, MOJOKERTO - Para petani di Dawarblandong Kabupaten Mojokerto melakukan panen lebih awal.

Langkah ini dilakukan menyusul melonjaknya harga cabai di pasaran yang mencapai sekitar Rp 58 ribu per kilogram.

Meski cabai masih hijau, petani tampak antusias panen hasil tanaman perdu ini di areal persawahan Dusun Manyarsari, Desa Gunungsari, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Salah satu petani cabai, Tegas (64) mengungkapkan ia panen lebih awal lantaran harga cabai rawit hijau di pasaran kini tembus sekitar Rp 32 ribu per kilogram.

Harga cabai terus merangkak naik sejak awal tahun ini.

"Ya harga cabai terus naik jadi kita panen lebih awal bahkan cabai hijau sekarang Rp 32 ribu," jelasnya, Jumat (6/1/2023).

Ia mengatakan alasan petani panen cabai lebih awal lantaran menghindari adanya hama yang merusak tanaman perdu tersebut.

"Kita panen awal daripada nanti kena hama kan lebih baik cepat-cepat dipanen harganya juga sudah tinggi," ungkapnya.

Kadisperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah, menjelaskan harga cabai sempat stabil dan mulai merangkak naik usai tahun baru hingga sekarang yang nyaris menyentuh Rp 60 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai lumrah disaat permintaan pasar tinggi dan ketersediaan terbatas yang juga dipengaruhi faktor musim hujan.

"Jika persediaan terbatas seperti cabai ini secara otomatis harganya merangkak naik kita sudah berupaya untuk pengendalian kenaikan itu dan terpenting ketersediaan tetap ada di pasaran," bebernya.

Menurut dia, Pemerintah Daerah melalui Disperindag telah berupaya mengatasi kenaikan harga cabai salah satunya dengan inovasi pengolahan cabai

Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi ke masyarakat agar beralih menggunakan cabai olahan yang diproduksi UMKM Kabupaten Mojokerto.

"Upaya kita sekarang mensosialisasikan dan mengkampanyekan produk olahan cabai yang sekarang sudah berjalan sehingga masyarakat bisa beralih menggunakan produk olahan cabai sebagai alternatif pengganti cabai," ucap Iwan.

Masih kata Iwan, pihaknya berharap masyarakat dapat beralih menggunakan produk olahan cabai disaat harga cabai melambung tinggi.

"Masyarakat bisa beralih menggunakan produk olahan cabai yang sekarang sudah kita juga melatih pelaku UMKM untuk pengolahan. Jika masyarakat beralih ke olahan cabai maka secara tidak langsung membantu menstabilkan harga cabai di pasaran," pungkasnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved