Berita Entertainment

BIODATA Gusti Moeng Atau GKR Wandansari yang Berikan Gus Samsudin Gelar Kanjeng Raden Tumenggung

Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah berikan Gus Samsudin gelar Kanjeng Raden Tumenggung. Berikut profil dan biodatanya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
tangkap layar youtube Gus Samsudin Jaddab
Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah Saat memberikan Gus Samsudin gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT). 

SURYA.co.id - Inilah profil dna biodata Gusti Moeng atau GKR Wandansari Koes Moertiyah yang berikan Gus Samsudin gelar Kanjeng Raden Tumenggung.

Diketahui, Gus Samsudin mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo

Pemberian gelar bangsawan ini dilakukan langsung oleh Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.

Gusti Moeng mengatakan pemberian gelar baru ini telah dilakukan pada November 2022.

Menurut Gusti Moeng, pemberian gelar ini ditujukan kepada para tokoh masyarakat.

"Dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya," jelasnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari TribunSolo.com.

Gusti Moeng berharap, dengan pemberian gelar baru ini kepada Gus Samsudin, membuatnya semakin berbuat baik ke masyarakat.

"(Pemberian sebagai) kepercayaan dan penghargaan dari Keraton biar semakin baik dan berbuat untuk masyarakat," terangnya.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Gusti Moeng?

Melansir dari Wikipedia, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari, lebih akrab dengan nama panggilan Gusti Moeng lahir 1 November 1960.

Ia merupakan putri dari pasangan Sri Susuhunan Pakubuwana XII dengan Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum dari Kasunanan Surakarta.

Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009–2014 dari Partai Demokrat mewakili Jawa Tengah khususnya Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Surakarta dan Kabupaten Klaten.

Baca juga: TERBARU Gus Samsudin Dapat Gelar Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Solo, Ini Pertimbangannya

Ia bertugas di Komisi II yang menangani Pemerintahan daerah di Indonesia, otonomi daerah, Kementerian Dalam Negeri Indonesia, Badan Pertanahan Nasional dan Komisi Pemilihan Umum.

Ia semakin terkenal pada tahun 2012 karena ia terlibat dalam konflik pewaris keraton dengan Gusti Tejowulan.

Sebelumnya, Ia adalah Anggota DPR RI periode 1999-2004 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pendidikan:

  • S1 Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.
  • S2 jurusan Lingkungan Hidup, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.

Karier:

  • Anggota DPR fraksi PDIP(1999-2004)
  • Anggota DPR fraksi Demokrat(2009–2014)
  • Pangageng Sasana Wilapa Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Penghargaan:

  • Bintang Sri Kabadyan (penghargaan untuk orang yang berjasa kepada Keraton)
  • Fukuoka Prize 2012 Arts and Culture

Berikan Gus Samsudin Gelar Kanjeng Raden Tumenggung

Gus Samsudin dapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Solo. Ini pertimbangannya!
Gus Samsudin dapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Solo. Ini pertimbangannya! (tangkap layar youtube Gus Samsudin Jaddab)

Sebelumnya, Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin kembali menjado sorotan.

Setelah heboh  karena berpura-pura jadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), kini Gus Samsudin dikabarkan mendapat gelar baru dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo).

Gus Samsudin mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo

Pemberian gelar bangsawan ini dilakukan langsung oleh Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.

Sebelumnya gelar Gus Samsudin adalah Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo dan setelah pemberian gelar bangsawan ini gelarnya menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.

Ketua Pokoso Pusat, KPH Eddy Wirabhumi menjelaskan pemberian gelar kepada Gus Samsudin merupakan usulan dari Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso) Malang.

"Pokoso Malang. Usulan dari sana," ujarnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari TribunSolo.com.

Awalnya Gus Samsudin mendapat gelar Raden Tumenggung dari Keraton Solo.

Gelar ini diberikan ke Gus Samsudin dan para santrinya.

"RT (gelar Raden Tumenggung) itu didapat bersama-sama dengan santri-santrinya," tambahnya.

Namun, Pokoso Malang menilai Gus Samsudin pantas mendapat gelar yang lebih tinggi dari para santrinya dan tidak lama kemudian gelar Gus Samsudin naik menjadi KRT.

"Selang beberapa saat ada usulan dari Malang juga untuk dinaikkan agar tidak sama dengan santri-santrinya," jelasnya.

Eddy mengatakan pemberian gelar bangsawan ini dapat dilakukan tanpa izin raja Pakubuwono XIII.

"Ini gelar dari Keraton Solo melalui LDA yang diajukan oleh Pokoso Malang tidak ada kaitan dengan raja dan tidak perlu izin raja," imbuhnya.

Sebelumnya, Gusti Moeng mengatakan pemberian gelar baru ini telah dilakukan pada November 2022.

Menurut Gusti Moeng, pemberian gelar ini ditujukan kepada para tokoh masyarakat.

"Dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya," jelasnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari TribunSolo.com.

Gusti Moeng berharap, dengan pemberian gelar baru ini kepada Gus Samsudin, membuatnya semakin berbuat baik ke masyarakat.

"(Pemberian sebagai) kepercayaan dan penghargaan dari Keraton biar semakin baik dan berbuat untuk masyarakat," terangnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved