Berita Sidoarjo
Dapat Tugas Baru Pada 2023 Usai Dimutasi, 200 Pejabat Sidoarjo Diminta Terus Tingkatkan Pelayanan
Bupati menjamin mutasi pejabat yang dilakukan bebas dari suap, dan ia meminta masyarakat melaporkan bila mengetahui
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Tutup tahun 2022 sudah dekat, tetapi bongkar pasang posisi struktural di lingkungan Pemkab Sidoarjo ternyata masih terjadi. Ini setelah terjadi mutasi yang mengusung ratusan pejabat eselon II, III, dan eselon IV lewat pelantikan di Pendopo Sidoarjo, Jumat (23/12/2022).
Sedikitnya ada 200 pejabat yang terkena mutasi. Salah satunya Mochamad Bachruni Aryawan, Kepala Dinas Perikanan Sidoarjo yang digeser menjadi Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo.
Bachruni menjadi satu-satunya pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor dalam mutasi kali ini. Bupati menjamin mutasi pejabat yang dilakukan bebas dari suap, dan ia meminta masyarakat melaporkan bila mengetahui praktik itu.
Begitu pula bila ada seseorang yang mengatasnamakan dirinya untuk memperoleh keuntungan dari mutasi kali ini, ia minta untuk segera melaporkannya ke polisi. "Kalau dalam momentum mutasi kali ini ada yang merasa keluar dana, keluar anggaran kepada siapa pun, secepatnya laporkan. Karena saya jamin hal itu (dana) tidak ada mutasi kali ini," tegas Gus Muhdlor.
Di sela pelantikan, Gus Muhdlor meminta pejabat yang dilantik dapat mengikuti perubahan pelayanan yang mengarah pada digitalisasi. Karena pelayanan digital sudah menjadi tuntutan jaman. Semua harus mampu mengikuti, salah satunya dengan terus berinovasi menciptakan pelayanan masyarakat secara digital.
"Era digital menuntut kita terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, untuk itu saya harapkan kepada semua yang hadir agar supaya tidak berhenti meningkatkan kapasitasnya," pesannya.
Gus Muhdlor menekankan bahwa ASN merupakan pelayan masyarakat. Tanggung jawab itu diminta agar diemban sebaik-baiknya. Ia tidak ingin ada yang lari dari tanggung jawab tersebut. Seperti lari dari tugas yang diberikan, enggan untuk berinovasi dalam memberikan pelayan.
"Kita ini pelayan masyarakat, jangan pernah melarikan diri dari pertarungan atau enggan memegang tanggung jawabnya. Orang bisa menerima haknya tetapi tanggung jawab harus selalu dipegang," ia menambahkan.
Gus Muhdlor juga mengatakan mutasi seperti ini hal yang biasa dalam suatu organisasi. Menurutnya mutasi sebagai bentuk penyegaran namun disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Dengan wajah-wajah baru dalam suatu organisasi diharapkannya akan ada perubahan yang lebih baik. Ia meminta pejabat baru untuk dapat langsung beradaptasi. ****