Berita Entertainment

SOSOK Alprih Mantan Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk Ular Kobra saat Final Piala Dunia 2022

Ini lah sosok Alprih, mantan asisten Panji Petualang yang meninggal dunia setelah dipatuk bayi ular kobra.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE INSTAGRAM
Kabar Alprih, mantan asisten Panji Petualang meninggal (kiri) Alprih dan Panji Petualang (kanan) 

SURYA.CO.ID - Ini lah sosok Alprih, mantan asisten Panji Petualang yang meninggal dunia setelah dipatuk bayi ular kobra.

Alprih Priyono meninggal dunia setelah dipatuk bayi ular King Kobra di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (18/2/2022).

Kejadian itu terjadi ketika Alprih sedang nonton bareng Final Piala Dunia 2022 di di Gang Lipur, Kota Sukabumi.

Siapa Sosok Alprih?

Nama Alprih dikenal saat menjadi asisten Panji Petualang.

Menurut Ibunda Alprih, Iroh (68), sejak 2014, Alprih sudah bergabung dengan Panji Petualang.

"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya."

"Pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan, kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," jelasnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Alprih, mantan asisten Panji Petualang meninggal
Alprih, mantan asisten Panji Petualang meninggal

Kronologi Alprih Dipatuk Ular Kobra

Teman dekat, Alprih, M Sidik Saefulrahman, mengungkapkan kronologi Alprih dipatuk ular kobra.

Sidik menjelaskan, saat itu Alprih sempat bertemu seorang remaja yang membawa ular.

"Datangnya Alprih ke Gang Lipur untuk acara Musang Lovers. Kemudian ada yang datang menemui Alprih membawa ular dan diberikan dalam kantong kain warna merah" ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (20/12/2022).

Pada saat itu, Alprih dan teman-teman sedang menonton bareng nonton final Piala Dunia.

Bahkan pada saat itu, Alprih juga tidak membawa peralatan untuk rescue ular, hanya datang untuk mengopi saja.

"Nah ular dalam kantong itu dibuka Alprih dipegang pakai tangan kanannya. Tiba-tiba saat sorak terjadi gol kedua Argentina, ular langsung matuk tanggan bagian jari telunjuk," ucapnya.

"Ularnya itu kecil jenisnya ular king kobra. Dipatuknya itu di bagian luka yang sebelumnya digigit Musang," katanya.
 
Kemudian setelah dipatuk ular, Alprih langsung dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH, untuk mendapatkan perawatan.

"Jadi saat itu setelah dipatuk, sempat muntah, kita pun panik dan langsung kita bawa ke rumah sakit dan langsung mendapatkan penanganan," kata Sidik.

Saat mendapatkan penanganan, kondisi Alprih sempat membaik.

"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol. Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular. hingga kembali keritis hingga pukul 00.15 WIB malam meninggal," katanya.

Ibu Sempat Salat Sunah

Iroh mengaku tak menyangka putranya meninggal dunia karena ular.

Iroh menceritakan, sebelum menerima kabar putranya dipatuk ular, Alprih pergi bersama temannya ke jalan A Yani, Gang Lipur Kota Sukabumi, Minggu (18/12/2022) malam.

"Saat itu siangnya rebus ayam untuk dikasih ke hewan peliharaannya Musang. Dia berpesan sore itu sama bapaknya dia akan berangkat dan nitip untuk memberi makan takutnya tidak pulang," ucapnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (20/12/2022).

Hingga pukul 23.00 WIB, teman Alprih datang ke rumah dan memberitahukan Iroh bila Alprih dipatuk ular.

Mendengar kabar tersebut, awalnya Iroh tidak panik, karena kejadian serupa pernah dialami Alprih pada 2015 silam dan anaknya tersebut selamat.

"Saya awalnya tidak kaget karena pada 2015 dia pernah juga dipatuk king kobra tapi Alhamdulillah waktu itu selamat diberi suntikan serum anti bisa ular kobra," katanya.

Iroh pun saat itu langsung menjalankan salat sunat di rumahnya.

Hingga akhirnya ada teman Alprih yang datang kembali ke rumah memberikan kabar kepada Iroh.

"Saya salat sunat saja di rumah, namun setelah 6 rakaat saya terus tidak konsen, buyar saja pikirkan ibu, terus ada lagi teman Alprih yang ke rumah nyuruh bawa KTP ke rumah sakit, saya langsung datang aja sama si bapak ke Bunut," katanya.

Setelah ibunya tiba di rumah sakit, saat itu Alprih sedang ditangani petugas kesehatan dengan cara dipompa jantungnya.

"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," ungkapnya.

Iroh tidak menyangka, anaknya meninggal dunia dalam hobinya itu yakni pencinta hewan jenis ular.

Karakter Berbeda Usai Tangkap Kobra Putih

Setelah meninggalnya Alprih, Iroh pun mengingat ada karakter berbeda dari biasanya semenjak tiga bulan ke belakang.

Saat itu, kata Iroh, Alprih berhasil menangkap ular kobra putih.

"Ya tiga bulan yang lalu ia ada karakter berbeda, usai menangkap ular kobra putih di wilayah Jampang. Nah tiba-tiba ia mandiri dan rajin, termasuk ibadahnya," ungkap Iroh.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved