Berita Banyuwangi

Puncak Harjaba 251, Bupati Banyuwangi Jabarkan Capaian Daerah Tanda Bangkit Usai Pandemi

Harjaba tahun ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan Kabupaten Banyuwangi usai terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Banyuwangi
Malam puncak peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-251 digelar di Taman Blambangan, Minggu (18/12/2022) malam. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Puncak perayaan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) Ke-251 digelar, Minggu (18/12/2022) malam.

Harjaba tahun ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan Kabupaten Banyuwangi usai terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Berbagai hal positif berhasil dicapai Banyuwangi dalam dua tahun terakhir.

Capaian itu adalah hasil kerja keras, simultan, dan berkesinambungan yang dilakukan dari waktu ke waktu.

"Saatnya kita pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, dengan mengerahkan segala sumber daya, sinergi, dan kolaborasi semua pihak. Beberapa capaian menunjukan bahwa Banyuwangi sudah mulai membaik," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Ipuk menyebut, pertumbuhan ekonomi banyuwangi mengalami rebound dari -3,58 persen pada 2020 menjadi 4,08 persen pada 2021.
Pertumbuhan itu lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen.

Selain itu, angka kemiskinan di Banyuwangi juga turun dari 8,07 persen pada 2021 menjadi 7,51 persen pada 2022.

"Tahun 2022, Banyuwangi bebas status desa berkembang. Jangankan desa tertinggal, desa berkembang saja sudah tidak ada di Banyuwangi. Semua sudah naik status menjadi desa dengan kategori maju dan mandiri yang ditetapkan oleh kemneterian desa (Kemendes PDTT)," sambung Ipuk.

Tak hanya itu, dua desa di Banyuwangi juga masuk dalam sepuluh besar nasional desa terbaik dengan nilai indeks desa membangun tertinggi di Indonesia.

Tak hanya nasional, Kabupaten Banyuwangi juga meraih prestasi di tingkat internasional.

Dewan Unesco Global Geopark (UGG), kata Ipuk, telah bersepakat untuk mengesahkan secara resmi Geopark Ijen Banyuwangi sebagai unesco global geopark.

"Bandara banyuwangi juga berhasil meraih penghargaan arsitektur paling bergengsi di tingkat internasional, yakni i Aga Khan Award for Architecture 2022," tutur dia.

Ipuk menyebut, capaian-capaian itu adalah akumulasi dari ikhtiar pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam masa lampau dan sekarang.

Di usia yang ke-251, lanjutnya, Banyuwangi telah menjadi daerah yang menyadari bahwa sejarah dibentuk bukan oleh bangunan atau capaian infrastruktur fisik saja.

Akan tetapi, Banyuwangi saat ini adalah daerah yang masyarakatnya sadar bahwa sejarah dibentuk oleh tindakan-tindakan warga yang saling mengulurkan tangan.

"Kabupaten Banyuwangi hari ini adalah daerah yang menyejarah karena hal-hal yang dilakukan oleh warganya sendiri. Semua warga mendorong kemajuan dan pertumbuhan karena menyadari bahwa daerah ini adalah tempat hidup bersama yang harus dijaga dengan kerelaan hati dan ihktiar tak kenal lelah," lanjut Ipuk.

Pihaknya juga bersyukur, Banyuwangi berhasil tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Apalagi, pertumbuhan dan perkembangan itu ditopang dan dikuatkan oleh rantai solidaritas yang tak terpatahkan antarwarga.

Ipuk mengatakan, ada banyak momentum yang membentuk Banyuwangi hingga menjadi daerah yang maju seperti saat ini.

Momentum itu, kata dia, tak selamanya membahagiakan.

"Beberapa kali kita diuji dengan masa-masa sulit yang kadang membuat kita berputus asa. Saat pandemi covid-19 datang, kesedihan seolah berteman dengan daerah ini. Air mata ada di sudut-sudut rumah warga. Rasa kehilangan begitu kuat yang membuat kita menyadari bahwa kita tak bisa menghadapinya sendiri," sambung dia.

Dari pengalaman pilu itu, lanjut Ipuk, masyarakat Banyuwangi memilih untuk bangkit melalui perjuangan, ikhtiar, dan doa.

"Dan kita berhasil. Kita berhasil melewati hari-hari itu bersama-sama," ujarnya.

Ipuk juga menyebut, capaian Kabupaten Banyuwangi saat ini tak bisa dilepaskan dari peran para pendahulu.

Ia mengibaratkan mereka sebagai peletak pondasi dengan peran yang berbeda-beda.

Baik peran besar, maupun peran kecil. Baik peran yang tertulis maupun tak tertulis dalam sejarah.

Untuk tahun mendatang, Kabupaten Banyuwangi juga telah meluncurkan Banyuwangi Festival 2023.

Festival itu akan berisi 55 even untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, sekaligus melestarikan seni budaya di Banyuwangi.

"Tahun 2023, kami juga akan memacu membangun infrastruktur jalan, terutama jalan penghubung antarkecamatan. Insyaallah, semua tuntas pada 2023 untuk jalan poros antarkecamatan," sambung dia.

Terakhir, Ipuk mengajak masyarakat Banyuwangi untuk meneguhkan tekad dan melanjutkan kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan.
Ia juga meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengisi waktu yang ada dengan hal-hal bermakna.

"Banyuwangi tak hidup untuk hari ini. Banyuwangi juga berarti kehidupan untuk masa mendatang, dari generasi ke generasi. dan apa yang kita lakukan hari ini adalah menyemai harapan untuk anak cucu di masa depan," tutup Ipuk.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved