BIODATA Yustinus Soeroso yang Lahannya Dibeli dan Akan Dibangun Rumah untuk Presiden Jokowi
Lahan milik Yustinus Soeroso dibeli dan akan dibangun rumah untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut profil dan biodatanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Yustinus Soeroso yang lahannya dibeli dan akan dibangun rumah untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, Presiden Jokowi akan mendapatkan rumah dari negara setelah selesai masa jabatannya pada 2024 mendatang.
Rumah untuk Jokowi tersebut tidak berlokasi di Jakarta, tapi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lahan yang akan digunakan berlokasi di timur rumah makan Taman Sari Jalan Adi Sucipto Blulukan, Colomadu, Karanganyar.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di acara talkshow Segitiga Emas Jalan Tol Solo Jogja Semarang di Gedung TribunSolo.com, Kamis (15/12/2022) mengatakan, total lahan tersebut mencapai 8.000 meter persegi dan selama ini merupakan milik Yustinus Soeroso, pengusaha bus AKAP yang juga Presiden Direktur PT Rosalia Indah.
Lantas, seperti apa profil dna biodata Yustinus Soeroso?
Yustinus Soeroso merupakan Presiden Direktur PT Rosalia Indah.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Profil Yustinus Soeroso, Bos PO Rosalia Indah yang Disebut Pemilik Lahan Calon Rumah Pensiun Jokowi'.
Sebelum menjadi Bos PO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso diketahui pernah menjadi kondektur bus.
Melalui berbagai pengalaman hidupnya itu, Yustinus Soeroso mencoba memulai bisnis travel hingga berkembang pesat.
"Berbekal dari pengalaman saya yang pas-pasan sebagai seorang kondektur bus," katanya.
"Pada tahun 1983, saya belajar memulai usaha travel antar jemput dengan rute Solo-Surabaya dengan nama Rosalia Indah," lanjutnya.
Yustinus Soeroso merupakan anak dari seorang buruh tani.
Ia memiliki istri bernama Yustina Rahyuni Soeroso.
Yustinus Soeroso memiliki enam saudara.
Berawal dari kondisi keluarga yang sederhana, Yustinus Soeroso hidup mandiri.
Hingga, ia menjadi seorang kondektur bus.
Lantas, Yustinus Soeroso mulai mendirikan usaha transportasi pada tahun 1983.
Dikutip dari situs resmi Rosalia Indah, Yustinus Soeroso dan istrinya memiliki satu armada jenis Colt Diesel AD 9866 A, yang sekarang disebut “Bibit Kawit”.
Pada waktu itu, armada tersebut, membawa penumpang Solo – Blitar.
Travel milik Yustinus Soeroso pun berkembang menjadi perusahaan bus yang berstatus perusahaan perseorangan.
Pada tahun 2015, Rosalia Indah resmi menjadi perusahaan PT Perusahaan Indah Transport yang sudah berbadan hukum.
Setelah itu, usaha travel dengan trayek/rute Jogja – Surabaya, Jogja – Blitar/Malang dan terus berkembang sampai tahun 1991.
Pada tahun 1991, barulah Yustinus Soeroso mempunyai lima armada “Bumel Non AC”, merk HINO type AK.
Sejak saat itu, Perusahaan Otobis (PO) Rosalia Indah resmi menjadi perusahaan perseorangan dengan izin usaha Biro Perjalanan Umum disingkat BPU.
Rosalia Indah dengan No. 05/D.2/BPU/III/1991 dari Deparpostel Dirjend Pariwisata.
Seiring perkembangan dunia usaha transportasi, perusahaan perseorangan (PO) dituntut harus profesional dalam pengelolaan manajemen dan pelayanan.
Pada 15 April 2015. PO. Rosalia Indah berubah menjadi perusahaan berbadan hukum dengan nama PT. Rosalia Indah Transport berdasarkan SK. Menkumham RI No. AHU-2392920.AH.01.01.
PT. Rosalia Indah Transport beralamat di Jl. Raya Solo - Sragen KM. 7,5 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.
Pemilik Lahan yang akan Digunakan Jokowi untuk Tinggal di Colomadu
Dikutip dari TribunSolo.com, calon lahan yang akan digunakan Presiden Joko Widodo sebagai tempat tinggalnya setelah tidak menjadi Presiden diduga merupakan milik Presiden Direktur PT Rosalia Indah, Yustinus Soeroso.
Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Desa (Kades) Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Slamet Wiyono.
"Milik pengusaha, Rosalia Indah. Punya Pak Roso," katanya.
Lahan kosong tersebut, lokasinya diapit oleh Grandis Barn dan Rumah Makan Taman Sari, tepat di samping Jalan Adi Sucipto.
Lahan tersebut, memiliki luas sekitar 8000 meter persegi.
"Luasnya sekitar 8000-an lebih," jelas Slamet.
Meski begitu, Slamet belum mengetahui sejauh mana proses pembelian lahan yang akan digunakan sebagai rumah pensiun Presiden Jokowi.
"Itu lahannya milik pribadi perorangan mas, tapi mau ada perluasan ke sebelah barat dan saat ini masih mencari siapa pemilik lahan yang ada di sebelah barat itu," ungkapnya.
Ia hanya sempat mendengar rencana penggunaan lahan itu, untuk rumah pensiun presiden dan proses perizinan masih bergulir.
Fakta Baru Rumah untuk Presiden Jokowi
Diwartakan sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan bakal mendapat mendapat rumah dari negara.
Bupati Karanganyar Juliyantmono mengatakan, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pengadaan dan Standar Rumah bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Setiap presiden mengakhiri tugas mendapat hadiah dari negara berupa rumah," kata dia.
Rumah dari negara untuk Presiden Jokowi ini berada di kawasan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Tepatnya, di perbatasan Desa Gajahan dan Desa Blulukan.
Rumah untuk Presiden Jokowi itu dibangun di lahan seluas dua ribu sampai tiga ribu meter persegi yang kini sudah dikosongkan.
Terkait pembangunan rumah dari negara untuk Jokowi, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan sesuai prosedur bahwa pengadaan tanah dilakukan oleh Menteri Sekretaris Presiden (Mensesneg).
Juliyatmono mengatakan tanah tersebut sudah dibayar termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke kas daerah Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
"Sesuai prosedur pengadaan tanah yang saya tahu kan pengadaan tanah oleh Mensesneg. Sudah dibayarkan karena jual beli tanah itu kan ada pajak balik nama. BPHTB-nya sudah dibayarkan ke kas daerah pemerintah kabupaten, oleh karena dipastikan tanah itu berada di lokasi Karanganyar tepatnya di Kecamatan Colomadu. Rencananya semacam untuk rumah presiden. Seperti yang diberikan kepada beliau-beliau yang selesai melaksanakan tugas sebagai presiden," kata Juliyatmono.
Menurut Juliyatmono, proses jual beli terkait dengan pengadaan tanah untuk pembangunan rumah Presiden Jokowi sudah selesai.
"Yang saya tahu prosedur pengadaan tanah sudah clear. Kalau surat-surat resmi memang belum ada. Lokasinya ada di Jalan Adi Sucipto," ungkap Juliyatmono.
Ia menyebut proses pengadaan tanah untuk rumah Presiden Jokowi itu baru tahun ini. Tapi ia lupa bulannya.
"Tapi tahun ini yang sudah pasti dan sudah dibayarkan BPHTB-nya. Kan itu ada pajaknya. Sudah dibayar dan sudah clear. Iya masih lahan (kosong)," kata dia.
Dia pun memprediksi dalam dua tahun terakhir sebelum masa jabatan Jokowi selesai rumah di lahan tersebut dibangun.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id