Pemprov Jatim
Produksi Tebu dan Gula Jatim Tahun 2022 Jadi yang Tertinggi di Indonesia
Produksi tebu dan gula Provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Produksi tebu dan gula Provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI tahun 2022, hingga akhir musim giling tebu pada bulan Desember tahun 2022. Total produksi tebu Jatim mencapai 17.362.620 ton.
Hasil produksi tebu tersebut, merupakan hasil dari 218.373 hektare area tanam. Sedangkan total produksi gula Jatim sepanjang tahun 2022 tembus mencapai 1.192.034 ton.
Di urutan kedua setelah Jatim, ada provinsi Lampung dengan capaian produksi tebu 11.307.743 ton dan gula 723.707 ton. Disusul kemudian di urutan ketiga ada Provinsi Jawa Tengah dengan capaian produksi tebu 2.512.968 ton dan gula 168.962 ton.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan produksi ini diharapkan dapat menjadi modal bagi Indonesia mewujudkan swasembada gula, dan Jawa Timur sebagai barometer gula nasional.
Selain itu, mantan Menteri Sosial tersebut juga berpesan agar para petani tebu memanfaatkan transformasi digital dalam proses pengolahan tebu hingga menjadi gula.
"Dengan menggunakan sistem digital, tentunya kualitas juga akan ikut meningkat, karena lebih produktif dan efisien. Sehingga dapat termonitor mulai dari mencari bibit yang baik, lalu proses panen termasuk transparansi kadar redemen gula," jelas Gubernur Khofifah saat melakukan Misi Dagang di Palangkaraya, Selasa (13/12/2022).
Selain itu, Khofifah juga mengingatkan, agar para petani terus merawat komunikasi dan koordinasi dengan beberapa instansi yang memiliki pusat penelitian dalam hal untuk mengasilkan kualitas bibit tebu agar menghasilkan kadar rendemen yang baik.
Menurutnya, jika berasal dari bibit yang baik dan memiliki kualitas baik serta bongkar ratunnya terukur, maka tingkat rendemennya juga akan baik.
"Yang perlu ditekankan, 95 persen petani tebu di Jatim adalah petani rakyat. Petani rakyat bisa menjadi pengusaha di bidang bahan baku pergulaan. Untuk itu koordinasi dan sinkronisasi baik dari para petani tebu rakyat, APTRI, pabrik gula maupun PTPN ini harus terkonsolidasi dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur mencatat, setiap tahunnya terjadi peningkatan produksi tebu. Pada tahun 2020, sebanyak 13,8 juta ton dengan rendemen sebanyak 7,15. Sementara pada tahun 2021, sebanyak 14,7 juta ton atau dengan rendemen sebanyak 7,35.
Di mana peningkatan produksi gula ini juga dihasilkan dari inovasi yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Jawa Timur, yakni dengan program 'Timbangan Tebu' (Integrasi Ketersediaan Bahan Baku dan Manajemen Tebang Angkut Berdasarkan Klaster PG Berbasis Tebu).
"Inovasi ini mensinergikan masing-masing peran dari setiap pemangku kebijakan," ujar Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Heru Suseno.
Inovasi 'Timbangan Tebu' tersebut, diimplementasikan dengan kegiatan yang dilakukan berupa pemberian bantuan antara lain Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan Areal Tebu dan Kebun Keragaan Pengembangan Warung Tebu.
Libur Lebaran dan Libur Sekolah Usai, Gubernur Khofifah: Pekan Ini Jadi Arus Balik Gelombang Kedua |
![]() |
---|
KABAR GEMBIRA Hari Ini, Gubernur Khofifah Cairkan Tunjangan Profesi untuk 15.301 Guru |
![]() |
---|
Lebaran Idul Fitri 1444 H, Gubernur Khofifah Rencanakan Gelar Open House di Gedung Grahadi |
![]() |
---|
Libur Lebaran, Gubernur Khofifah Larang ASN Pemprov Jatim Mudik Pakai Mobil Dinas |
![]() |
---|
Jatim Raih Silver Champion IEM Regional Award 2023, Khofifah Komitmen Dorong Fesyen Muslim Jatim |
![]() |
---|