Berita Situbondo
Gejolak Harga Jelang Nataru, Pedagang di Situbondo Malah Kaget Cabai dan Seledri Naik Drastis
Badriya mengaku kaget dengan kenaikan harga sayur mayur yang cukup tinggi, padahal biasanya tidak terlalu mahal.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Sejumlah pedagang di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Situbondo sudah terbiasa melalui perubahan harga komoditas di momen akhir tahun. Namun beberapa pedagang tetap mengaku terkejut, terutama dengan komoditas sejumlah kelompok sayuran yang mengalami kenaikan drastis.
Di antaranya daun seledri yang ternyata memperlihatkan perubahan harga tidak biasa, dari Rp 20.000 atau Rp 25.000 per KG, sudah mencapai kenaikan menjadi Rp 50.000 per KG. Juga cabai harga cabai kecil yang melonjak dari Rp 28.000 per KG menjadi Rp 40.000 per KG.
Selisih kenaikan harga itu tidak jauh berbeda dengan yang ditemui di pasar-pasar di beberapa daerah di Jatim. Keterkejutan itu diakui para pedagang di pasar tradisional Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.
"Sejak sepekan terakhir ini harga sejumlah kebutuhan pokok mulai naik. Meski kenaikan harganya tidak terlalu besar, namun cukup dirasakan para pelanggan. Ya naik berkisar Rp 2.000 hingga Rp 4.000," kata Badriyah, salah seorang pedagang di Pasar Mimbaan saat ditemui SURYA, Minggu (11/12/2022).
Badriya mengaku kaget dengan kenaikan harga sayur mayur yang cukup tinggi, padahal biasanya tidak terlalu mahal. "Contohnya harga daun seledri, kok bisa naik drastis menjadi Rp 50.000 per KG," ungkapnya.
Harga seledri malah mengunggui bawang merah yang 'hanya' naik dari Rp 28.000 per KG menjadi Rp 35.000 per KG. Atau bawang putih dari sebelumnya Rp 17.000 per KG menjadi Rp 21.000 per KG, meski dampaknya sama-sama memusingkan pembeli.
Kemudian komoditas yang menjadi perhatian nasional yaitu minyak goreng curah, sudah berubah dari Rp 14.000 per KG menjadi Rp 16.500 per KG. Kentang yang belakangan menjadi primadona ibu rumah tangga, tidak mau ketinggalan, naik dari Rp 14.000 per KG menjadi Rp 16.000 per KG.
Diikuti harga telur ayam yang meniti kenaikan dari Rp 27.000 per KG menjadi Rp 30.000 per KG. Beras sebagai kebutuhan utama juga naik malu-malu yaitu beras jenis IR 64 dari Rp 12.000 per KG menjadi Rp 13.000 per KG.
Purwati, pedagang yang lain juga mengakui kenaikan beberapa bahan pokok tersebut. "Kenaikan harga bawang merah dan cabai tinggi. Kalau yang lain naik hanya Rp 2.000 sampai Rp 4.000," kata Purwati.
Seperti para pedagang lain, Purwati mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan sayur mayur di pasaran. "Mau gimana lagi, meski harga naik kami tetap membeli agar konsumen tidak kecewa," pungkasnya. ****