UMK Ponorogo 2023 Rp 2.149.709, Wakil Ketua DPRD Dwi Agus Prayitno Harap Disnaker Segera Sosialisasi

Berita Ponorogo

SURYA.co.id | PONOROGO - Upah Minimum Kabupaten/UMK Ponorogo 2023 telah ditetapkan menjadi Rp 2.149.709,45.

Penetapan UMK Ponorogo 2023 itu sudah sesuai dengan ketetapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Sudah ditetapkan ya, Rp 2 juta sekian. Kami dari legislatif berharap untuk Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) segera sosialisasi,” ujar Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno (Kang Wie), Kamis (8/12/2022).

Sosialisasi itu, kata dia, tujuannya agar kalangan pengusaha mengetahui.

Pun bisa menyesuaikan kenaikan UMK Ponorogo pada 1 Januari 2023 nanti sesuai dengan ketetapan.

“Disnaker segera turun untuk sosialisasi biar tidak ada laporan dengan kenaikan umk dari sebelumnya. Kalau ada laporan nanti juga ada masalah,” kata Kang Wie.

Dia mengapresiasi dengan kenaikan UMK Ponorogo dari 1.954.281,32 menjadi Rp 2.149.709,45.

Terlebih saat ini kenaikan paling tinggi dalam 3 tahun terakhir.

Bahkan 2021 ke 2022 lalu hanya naik Rp 15 ribu.

Bagi perusahaan-perusahaan tentunya juga mengikuti apa yang menjadi keputusan.

“Kenaikan UMK Ponorogo itu sebanding dengan kabupaten lain, seperti Trenggalek, Magetan, dan Madiun,” pungkasnya.

Kepala Disnaker Ponorogo, Suprianto, menambahkan kenaikan UMK Ponorogo dari keputusan Gubernur Jatim itu lebih tinggi dari yang diusulkan.

Usulan yang diajukan sebesar Rp 2.100.264,18.

“Yang ditetapkan lebih tinggi. Dasarnya adalah peraturan Menaker nomor 18, tidak boleh lebih dari 10 persen,” katanya.

Menurut Suprianto, kenaikan 10 persen UMK 2023 juga ditetapkan untuk 15 kabupaten/kota yang ada di wilayah Jatim.

“Untuk UMK Ponorogo dari 2021, 2022 dan 2023 paling tinggi ya tahun ini. Bahkan yang 2021 ke 2022 hanya naik Rp 15 ribu,” tambah Suprianto.