Profil Lengkap Perusahaan di Madiun yang Produksi Bus Listrik Untuk KTT G20 di Bali

Bus listrik yang dipakai para peserta KTT G20 di Bali ternyata produksi sebuah perusahaan di Madiun. Simak profil lengkapnya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id/Sofyan Arif
Bus Listrik hasul produksi PT INKA Madiun yang dipakai Untuk Transportasi Peserta KTT G20 Di Bali. Simak profil perusahaannya. 

SURYA.co.id - Inilah profil lengkap perusahaan di Madiun yang memproduksi bus listrik untuk dipakai para peserta KTT G20 di Bali.

Perusahaan tersbeut yakni PT INKA.

Diketahui, puluhan unit bus listrik Electronik Inovation Bus (E-Inobus), dipersiapkan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022.

Bus listrik tersebut asli produksi dalam negeri yakni PT INKA Madiun.

Melansir dari laman resmi PT INKA, PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara.

Fokusnya adalah menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi bagi pelanggan.

Perusahaan ini menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta after sales untuk memastikan bahwa pelanggan menerima produki dengan kualitas terbaik.

Produk-produknya telah diekspor ke berbagai negara, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia.

Kantor pusat PT INKA (Persero) berdiri di kawasan Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur.

Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di atas lahan seluas 22,5 hektar itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA (Persero) yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) ini. 

Selain di Madiun, untuk mendekatkan diri dengan para pemangku jabatan (stakeholders) dan pengambil kebijakan, langkah PT INKA (Persero) pun ditopang oleh Kantor Perwakilan yang berada di Jakarta.

Agar selalu dekat dengan pelanggan utama yang sekaligus "saudara tuanya", yakni PJKA yang kini menjadi PT Kereta Api (Persero), didukung pula oleh kantor Perwakilan di Bandung, Jawa Barat.

Secara formal, PT INKA (Persero) berdiri pada tanggal 18 Mei 1981.

Selanjutnya dilakukan penyerahan operasional pabrik kereta api oleh pihak PJKA kepada manajemen PT INKA (Persero) pada tanggal 29 Agustus 1981.

Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kelahiran PT INKA (Persero).

Ketika berdiri, PT INKA (Persero) berada dalam pembinaan teknis Departemen Perhubungan. Tahun 1983, pembinanya dilakukan oleh Dewan Pembina Industri Strategis (DPIS).

Tahun 1989, di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998, pengelolaannya di bawah Menteri Pendayagunaan BUMN.

Dalam tahun yang sama (1998), PT INKA (Persero) menjadi anak perusahaan dari holding PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS).

Menyusul dibubarkannya PT BPIS pada 2002, PT INKA (Persero) berada dalam pengelolaan Kementerian BUMN hingga sekarang.

Dipuji Gubernur Jatim Khofifah

Gubernur Khofifah pernah menyempatkan diri untuk menjajal langsung bus listrik buatan Madiun, E-Inobus, dengan berkeliling jalanan Surabaya, tepatnya dari Kantor Gubernur ke Tunjungan Plaza Surabaya. 

Saat menjajal bus listrik sebagai penumpang, Gubernur Khofifah menikmati teknologi dan fasilitas bus listrik E-Inobus. Ia berkomentar bahwa suspensi bus ini sangat halus. Fasilitasnya juga nyaman. Dan yang utama adalah bus ini ramah lingkungan. 

“Terima kasih PT. INKA yang menginisiasi Bus Listrik Merah Putih E-Inobus ini. Bus ini sangat enak, nyaman dan yang terpenting ramah lingkungan dan mendukung pemulihan bumi kita,” tegas Khofifah. 

Tidak hanya itu, Khofifah juga mengaskan bahwa bus listrik ini akan turut dibawa meramaikan KTT G-20 di Bali. Bus ini akan digunakan untuk akomodasi para tamu dari mancanegara saat konferensi berlangsung.

Selain itu usai KTT G-20 Indonesia di Bali bus listrik ini juga akan digunakan untuk transportasi umum di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. 

"Ini membanggakan sekali, bus listrik buatan Madiun Jawa Timur. Ramah lingkungan dan tentu lebih ergonomis,” ungkap Khofifah. 

Dengan diluncurkannya Bus Listrik Merah Putih E-Inobus PT. INKA (Persero) ini, Khofifah berharap dapat membawa spirit Bumi Majapahit dalam ajang perhelatan KTT G-20 di Bali. 

“Lewat bus listrik ini kita akan membawa semangat Jawa Timur, Bumi Majapahit, yang pertama kali mengenalkan kendaraan listrik pada KTT G-20 di Bali," tandasnya. 

Untuk saat ini, diketahui PT INKA memproduksi sebanyak 53 unit bus listrik E-Inobus. Sebanyak 30 unit bus diantaranya digunakan untuk mendukung KTT G-20. 

Bus listrik ini memiliki sederet keunggulan. Diantaranya bus ini bisa menempuh jarak tempuh 160 km sekali pengisian. Bus ini dapat melaku dengan kecepatan maksimal 100 km/jam, dengan lama pengisian daya 3-4 jam.

Untuk perbandingan bahan bakar, E-Inobus menghabiskan Rp. 1.171 per kilometer. Sedangkan bus diesel menghabiskan Rp. 2.790 / km. 

Dari segi perbandingan pemeliharaan dengan ukuran 250 km/hari, E-Inobus menghabiskan Rp. 3,4 juta, dan Bus diesel 6,7 juta.

Dengan demikian dari segi pemeliharaan E-Inobus lebih efisien 49 persen dibandingkan bus diesel. Dan dari dari segi bahan bakar lebih efisien bus listrik ini lebih efisien sebesar 58 persen. 

Di sisi lain, Direktur Utama PT. INKA Persero Budi Noviantoro menjelaskan bahwa Bus Listrik Merah Putih ini diproduksi sebanyak 53 armada. Dimana 30 unit bus akan digunakan untuk kegiatan KTT G-20 pada Bulan November mendatang dan melayani para delegasi dari tamu tamu negara yang hadir. 

“Bus listrik ini bisa di-charge kemudian digunakan 1,5 jam dengan jarak tempuh 160 km. Tempat duduknya hanya 19 seat. Saat ini bus listrik sudah kami produksi sebanyak 53 bus. Total produksi per unit sekitar Rp 2,4 M,” jelasnya. 

Secara spesifikasi E Inobus ini memiliki panjang 8.1 meter dan lebar sekitar 2 meter. Tingkat kebisingan pada bus listrik ini jauh lebih baik yakni rata rata sebesar 71 db. Bus ini juga sudah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kemenhub. 

"Setelah gelaran KTT G-20 usai, bus listrik ini akan kembali ke PT. INKA (Persero) untuk diperbaiki terlebih dahulu. Kemudian  rencananya diserahkan ke Perum Damri dan melayani wilayah Surabaya sebanyak 34 unit dan Bandung sebanyak 19 unit,” katanya. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved