Gladiator Gresik Terbaik di Kejuaraan Atletik DBON 2022 Jatim di Lapangan THOR Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Gladiator Athletic Club Gresik menjadi yang terbaik di ajang atletik Kejuaraan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2022 dengan meraih juara umum di lapangan THOR Surabaya, Rabu (7/12/2023).

Gladiator Athletic Club menjadi juara umum dengan raihan 3 emas, 2 perak, 1 perunggu.

Tiga emas Gladiator Athletic Club disumbangkan melalui Nurus Syifa Dwi yang turun dinomor tolak peluru putri dengan lemparan sejauh 10.54m, Ariz Nuraniyyah di nomor lompat jauh (4,87m) dan Ahmad Zufar AL, Far di tolak peluru putra (14.86m).

Posisi kedua ditempati SMPN 18 Malang dengan raihan 2 emas dan MTSN 2 Malang juga dengan 2 emas. Disusul Blitarian Athletic Club yang merengkuh 1 emas dan 1 perunggu.

"Cabor atletik diikuti 246 peserta dengan usia di bawah 16 tahun dari 23 kabupaten/kota di Jatim. Ajang ini merupakan upaya untuk mencari bibit yang nantinya dari hasil ini akan kami laporkan ke masing-masing PB (pengurus besar) cabor di Jakarta yang akan membina atlet,” sebut Anam Syaifudin, Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Jatim di lapangan THOR Surabaya.

Anam menjelaskan, cabor atletik melombakan nomor lompat jauh, lari 100m, 200m dan dan tolak peluru putra dan putri. Ini merupakan rangkaian Kejuaraan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2022 di Jatim yang melombakan tiga cabor, yakni balap sepeda, renang dan atletik.

Kejuaraan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2022 di Jatim, lanjut Anam, Kemenpora bekerja sama dengan Igornas Jatim. Semua peserta U-16 guna menggali bakat atlet muda, Igornas juga akan terus melakukan sosialiasi ke sekolah mulai jenjang SD, SMP maupun SMA.

Ketua Divisi Sport Science Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Mochamad Purnomo menambahkan, kejuaraan DBON harus ditangkap sekolah dengan menggelar ekstrakuler untuk pembinaan.

"Sebab peran sekolah cukup penting untuk pembinaan," jelas Purnomo.

Ia mengatakan, kejuaraan atletik DBON ini juga diikuti oleh para pelajar yang bergabung di klub atletik maupun dari sekolah yang selama ini membina atletik.

"Nantinya kejuaraannya akan kita pisah, untuk lini bawah atlet pelajar yang bergabung di sekolah dan untuk klub ada tersendiri," sebut Purnomo.